27 Sep 2023

Dibukanya Baitul Maqdis dan Jatuhnya Antiokhia Ibu Kota Romawi di Syam


Aku adalah orang yang pedangnya tidak pernah lelah untuk memukul leher-leher pasukan batalion musuh


dengan Pedang yang kami simpan untuk menghabisi musuh kami

Dan melindungi agama Allah dari setiap kekecewaan.


Kami membunuh semua musuh dengan pedang itu.

Dan orang-orang kafir di setiap sisi.


hingga kami menguasai Syam dengan paksa.

Dan Kami menyerang musuh kami dengan tongkat.


Aku Khalid, aku adalah orang biasa dari kabilahku, kebanyakan senandungku terdengar seperti suara singa


Inilah Penaklukan Baitul maqdis 


Setelah Pertempuran Yarmouk yang legendaris, Bangsa Romawi menjadi seperti sebuah bangsa yang kehilangan kekuatannya. Benteng mereka runtuh, Dan pasukan mereka hancur. Ketika berita kekalahan-kekalahan pasukan Romawi itu sampai Ke Antiokhia,  Heraclius pun Kabur dan keluar dari Syiria. Saat Heraklius keluar dan melintasi perbatasan Syiria, dia pun memalingkan wajahnya ke arah Syiria, dan dia pun berkata, Selamat tinggal, wahai Syiria, ini adalah pepisahan yang tidak ada pertemuan setelahnya..


akhirnya, umat Islam pun berkumpul di Aljabia untuk melihat kondisi terkini dari pasukan islam. Saifullah Khalid bin Walid pun menyarankan kepada Abu Ubaidah agar tidak melakukan serbuan ke utara Sebelum Umat Islam selesai membuka semua kota yang ada di selatan dan tengah dari wilayah Syam. Dan saat itu kota yang masih berada di tangan pasukan  Romawi ialah Kota Kaisarea dan Baitul Maqdis. 


Saifullah Khalid bin Walid kemudian menyarankan kepada Abu Ubaidah, agar pasukan muslim bergerak ke Palestina dan Kaisarea, Lalu setelah itu baru kemudian bergerak menuju utara. Abu Ubaidah pun setuju dengan pendapat ini. Dan rencana itu kemudian ditulis dan dikirim kepada Omar Ibn Al-Khattab, khalifah Rasulullah SAW, untuk meminta pendapatnya. Umar bin Khattab pun menyarankan hal yang sama seperti yang disarankan oleh Khalid bin Walid. Maka pasukan muslim pun setelah itu bergerak menuju Baitul Maqdis, salah satu kota suci, dan kiblat pertama Umat Islam. suci. tentara Islam maju ke arah

benteng Yerusalem. Khalid bin  Walid kemudian memerintahkan pasukan muslim untuk membuat markas di dekat benteng Baitul Maqdis. maka pengepungan baitul maqdis pun dimulai. Pengepungan Yerusalem tersebut berlanjut selama lebih dari empat bulan tanpa henti.


Itu adalah blokade dan pengepungan yang berat bagi kedua belah pihak Patriark Yerusalem, penguasa Yerussalem menyadari hal itu, sedikit demi sedikit pengepungan dan blokade yang dilakukan umat Islam semakin membuat orang-orang Baitul  Maqdis kesulitan. maka setelah itu Patriark, penguasa Yerussalem pun mengirim surat ke Antiokhia untuk meminta bantuan. Tapi Pemerintahan Romawi di Antokia tidak memberikan respon. Setelah beberapa saat, Heraklius bahkan kebur menyelamatkan dirinya dan meninggalkan kota Antokia. 


Keputusan  Heraklius untuk kabur dan meninggalkan Syam membuat penguasa Yerussalem putus asa. maka Tidak ada jalan keluar selain menyerah kepada umat Islam. Jika tidak, maka tentu saja pasukan Muslim akan memasuki Baitul Maqdis secara paksa Dan bisa jadi akan terjadi pertumpahan darah dan perang yang sangat berat bagi penduduk Baitul Maqdis. maka Kemudian patriark, penguasa yerussalem memanggil Abu Obeida bin Al-Jarrah, patriark memberitahu Abu Ubaidah, bahwa dia bersedia menyerahkan Baitul Maqdis, dan membayar jizyah Tetapi dia mengatakan kepadanya bahwa kitab suci mereka menyebutkan, bahwa orang yang membuka Yerusalem adalah seorang pria yang tinggi badannya, Dahinya lebar, dan pakaiannya ditambal.


Abu Ubaidah berkata, Maha Suci Allah. Ini luar biasa, itu adalah ciri-ciri dari Al-Farouk Khalifah Rasulullah, Umar bin Khattab.. Dan Patriark berkata, bahwa saya tidak akan menyerahkan kota ini Kecuali kepada dia. dengan Segera Abu Obeida mengirim surat kepada Al-Farouk memberitahunya tentang hal itu. Omar bin  Khattab pun langsung bergereak dari Medina menuju Syam Untuk menerima kunci Kota Yerusalem. Dan semua pemimpin pasukan Islam pun berkumpul Di Syam untuk menyambut Omar bin Al-Khattab

Di Aljabia kemudian mereka semua bergerak bersama-sama ke Bayt al-Maqdis. 


Saat bergerak dari Al-Jabiyah menuju Baitul Maqdis, Al-Farouq Umar bin Khattab turun dari untanya. Kemudian Dia melepas sandalnya dan meletakkannya di bahunya. Dan selanjutnya, dia mengambil kendali untanya dan dia pun berjalan dengan menuntun untanya, menuju Baitul Maqdis. Abu Ubaidah berkata, ya Amirol mu’minin, wahai amirul mu’minin, apakah Anda melakukan ini? anda melepas sandal anda, dan meletakkannya di bahu Anda. dan anda ambil kendali unta dan anda berjalan bersama unta anda?


Saya senang bahwa orang-orang di negara ini menghormatimu wahai Abu Ubaidah. Omar berkata, uwwah, jika orang lain yang mengatakan seperti itu, wahai Abu Ubaidah, maka akan kita habisi dia  wahai Abu ubaidah. Dan kata uwwah dalam Bahasa orang Arab, ialah ungkapan Untuk keluhan dan rasa sakit. Kemudian Umar memberikan kata-kata mutiara kepada Abu Ubaidah, beliau berkata, 


dulu kita adalah kaum yang paling hina, kemudian Allah memuliakan kita dengan Islam, jika kita mencari kemulian dari selain islam, Allah akan membuat kita hina.


Dan saat rombongan Al-Farouk tiba di Yerusalem (Baitul Maqdis), Orang Kristen dijamin keselamatan meereka. gereja mereka, Salib dan uang mereka tidak diambil dari mereka

sama sekali, kecuali Hanya Jizyah yang telah disepakati. Ini adalah gambaran toleransi antara Khalifah Umar Al-Farouk dan Umat Muslim. Maka setelah itu Kebanyakan dari penduduk Yerusalem pun masuk islam secara sukarela. kemuliaan dan keadilan yang ditunjukkan oleh orang-orang muslim mereka lebih kuat dari pedang apapun.


setelah Kota Yerussalem atau baitul maqdis berhasil dikuasai, maka Tidak ada yang tersisa di selatan dan tengah Syam kecuali kota qaaesarriyah. maka Khalid bin Walid, dan Yazid bin Abi Sufyan segera bergerak dan mengepung kota Kaisarea. Kemudian Abu Ubaidah berangkat dengan tujuh belas ribu prajurit ke utara Syam. Maka invasi total di wilayah Syam pun dimulai. Dan setelah wilayah selatan Syam dikuasai, Dan dikuasai pula bagian tengah dari wilayah Syam, Umat Muslim pun akhirnya tiba di Kota Homs. kemudian umat muslim segera mengatur pasukan mereka mereka. Itu adalah garis pertahanan terakhir

bagi umat Islam. di kota Homs, Umat Islam dapat mengambil perbekalan dan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjuangan. Karena kota homs adalah batas wilayah  kekuasaan Umat Islam. Dan kota-kota yang berada di utara kota Homs masih dikuasai oleh pasukan romawi, 


Umat Islam pun berencana untuk bergerak ke wilayah yang masih dikuasai oleh pasukan romawi, yaitu kota Qinnasrin. Saifullah khalid bin walid kemudian mengirim pasukan pengintai untuk melihat situasi di sekitar kota Qinasrin. Dan setelah itu Umatt Islam menyadari bahwa di tengah jalan yang mengarah Ke Qinnasrin, terdapat sebuah kota yang berenama kota Al-Hudair. Kota Itu adalah kota yang berbenteng dengan pertahanan yang Kuat. Kota Hudair harus dijatuhkan untuk melemahkan pertahanan Kota Qinnasrin. Saifullah bergerak cepat bersama dengan pasukannya menuju benteng. Tapi penguasa

Qansreen saat itu ternyata sedang berada di Kota Hudair. Penguasa Qansreen ialah seorang pemimpin perang bernama Minas. Minas ialah seorang komandan pasukan yang sangat cemerlang. Maka Minas dan pasukannya pun bersiap dan kemudian keluar dari benteng untuk menghadapi pasukan muslim. 


Tapi minas terkejut, dan pasukan Romawi ketakutan saat mereka melihat. bahwa pasukan muslim dipimpin langsung oleh Khaled bin Al-Walid. pasukan romawi menjadi ragu saat melihat khalid bin walid di depan mereka. Dan mereka tahu apa yang telah dilakukan khalid bin walid terhadap pasukan romawi di masa-masa sebelumnya.  maka saat tentara Romawi melihat khalid bin walid di barisan depan pasukan muslim, pasukan romawi pun mulai berlarian. Khaled menyadari bahwa itu adalah momen

kehancuran pasukan Romawi. maka khalid bin walid memerintahkan pasukannya untuk melakukan serangan total pada pasukan romawi. Dan khalid bin walid pun turut serta menyerang pasukan romawi di tengah-tengah pasukan muslim. Dan saat itu Saifullah khalid bin walid berhasil menggapai Pengawal Minas dan berhasil membunuh mereka semua. Kemudian khalid maju ke arah Minas, dan khalid pun menyerang Minas hingga tewas. Dan ketika Bangsa Romawi menyaksikan pemimpin mereka, tewas terbunuh di tangan

Saifullah Al-Masloul Khalid bin walid, rasa takut pun mulai masuk ke dalam diri pasukan romawi, pasukan romawi pun berlarian ke segala arah. pasukan muslim pun mengikuti mereka. Dan memusnahkan satu demi satu. setelah Saif Allah membuka kota Al-Hudair. Kemudian khalid bin walid Maju dengan cepat ke Qinnsarin. 


Ketika orang-orang Qinsarin melihat Saif Allah khalid bin walid datang di barisan depan pasukan muslim, orang-orang Qinsarin telah mengetahui bahwa pasukan romawi yang dipimpin pemimpin kota mereka, yaitu minas telah dikalahkan oleh pasukan muslim, dan penduduk Qinsarin juga tidak lagi memiliki pemimpin, maka penduduk Qinnasrin pun akhirnya menyerahkan kota secara sukarela dan tanpa perlawanan. Maka setelah itu kabar kemenangan Umat Islam di Hudair dan Qinnasrin pun tersebar dan sampai kepada Abu Ubaidah dan umar bin Khattab, bahwa kota Qinsarin dan Khudair telah dikuasai  oleh Pasukan Khalid bin Walid yang berjumlah sekitar 4000 prajurit Dan ketika kabar tersebut saampai kepada AlFarouk Omar bin khatam. Dia mengatakan sebuah kata-kata yang terkenal. Semoga Allah merahmati Abu Bakar, dia lebih memahami kemampuan orang-orang muslim dari pada aku..sungguh laki-laki terbaik ialah Khalid bin Walid. 

Setelah saifullah khalid bin walid mengatur administrasi dan kekuasaan yang ada di Qinnasrin, Saifullah pun berkonsultasi dengan Abu Ubaidah. Saiffullah khalid berpendapat bahwa pasukan muslim sebaiknya segera bergerak menuju ke Antiokhia, Ibu kota Romawi di Syam.  Kota Antiokhia merupakan markas dari seluruh pasukan romawi ditambah dengan pasukan Pelindung yang berjumlah puluhan ribu. 


saat orang-orang romawi mengetahui pergerakan pasukan Muslim ke arah mereka, mereka pun memutuskan untuk tidak menunggu pasukan muslim  sampai ke benteng kota. Dan pasukan romawi pun memutuskan untuk keluar dan melawan mereka di jembatan besi

Di sungai yang berjarak beberapa mil dari Kota Antiokhia. untuk mencegah oang-orang muslim menyeberangi jembatan. 


Ketika umat Islam tiba jembatan. Mereka pun berhadapan dengan pasukan Romawi

dalam sebuah Pertempuran yang sangat sulit. Sumber-sumber sejarah tidak menyebutkan detail dari pertempuran tersebut. Tapi kebanyakan sejarawan menekankan dahsyatnya perang tersebut. Ibnu Iyash menggambarkannya dalam bukunya, bahwa perang Itu adalah sebuah bencana bagi orang Romawi. 


karena koa Antiokhia memiliki jumlah pasukan paling besar di antara kota-kota lainnya, terutama pasca lepasnya Yarmouk dari tangan pasukan Romawi. Setelah melalui peperangan yang sangat dahsyat dan berat, pedang Allah Khalid bin Walid dan pasukan muslim pun berhasil mengalahkan pasukan romawi di jembatan tersebut.


Abu Ubaidah dan pasukan muslim kemudian  mengepung Antiokhia selama beberapa minggu. Sampai akhirnya pasukan romawi menyerah. maka setelah itu  pasukan Muslim pun memasukinya dengan penuh kemenangan. maka runtuhlah kota Antiokhia, Ibukota Romawi di wilayah Syam. setelah itu di tangan

Romawi hanya kota pesisir seperti Latakia, Tartous, dan Kaisarea.

Penaklukan Baitul Maqdis dan Jatuhnya Antiokhia Ibu Kota Romawi di Syam, momen-momen paling penting di dalam sejarah Dunia. 


Referensi 

At-Thobari Ibnu Jarir. Tarikh At-ThobariI

bnul Atsir. Al-Kamil fi Tarikh

Channel YouTube pashmoarkh






0 comments:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Anda dapat menghubungi Mohammad Izdiyan Muttaqin melalui beberapa cara berikut.

Address:

DD Ross Village 1 Blok E5 Jl. Tanjung, Rt 04 Rw 05 Padurenan, Kec. Gn. Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16340

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 4pm

Phone:

+6281311448187

Flickr Images