21 Agu 2023

Mengapa Sudan Perang Saudara?

Sudan berada dalam Perang Saudara dan
kekerasan meningkat di ibu kota
dua jenderal saling bersaing dan tentara mereka
berjuang untuk menguasai kota
Khartoum dan pertempuran menyebar
ke seluruh negeri
tiga miliar dolar
Bantuan diperlukan untuk membantu Pengungsi Sudan
Sudan berada dalam krisis sekitar satu juta orang telah
mengungsi setelah pertempuran sengit
pecah sebulan yang lalu, dalam kesempatan ini izinkan saya membantu anda memahami
tentang apa yang Terjadi di Sudan dan
Saya ingin menunjukkan
kepada Anda bagaimana lokasi Sudan di sini dekat dengan
Terusan Suez dan Tanduk Afrika
menjadikannya penting secara geopolitik ini adalah salah satu
alasan mengapa negara-negara yang berada Jauh dari sudan
menyaksikan konflik ini dan bersiap untuk
terlibat untuk mengamankan kepentingan mereka
dan untuk mempengaruhi negara ini di masa depan
saat perang di negara ini pecah
pada pertengahan April kita telah melihat di
jalan-jalan dan di langit sudan bagaimana para imigran melakukan
evakuasi keluar Sudan termasuk warga negara Indonesia yang terpaksa dipulangkan ke Indonesia karena kondisi keamanan yang semakin buruk di sudan.
lebih dari 400 orang telah meninggal
hampir 4.000 terluka dan
dunia yang menonton pun bertanya tanya apa yang sebenarnya terjadi di
Sudan
Sudan telah mengalami Konflik sejak
Didirikan. Itu dimulai dengan Perang Saudara pertama yang
Terjadi setahun sebelum mereka memperoleh
kemerdekaan dari Inggris ya perang saudara dimulai saat
Kemerdekaan negara baru saja
diakui secara resmi oleh Inggris dan
Mesir. pertempuran sering terjadi
antara Utara dan Selatan untuk memperebutkan
kendali atas Sudan dan
karena Sudan memiliki minyak dan emas,
konflik ini selalu menarik
Orang Luar yang ingin mendukung pihak
yang akan melayani kepentingan mereka,
konflik saat ini banyak berkaitan dengan
tindakan satu sosok yaitu Omar albashir
seorang kolonel tentara Sudan yang mengambil alih
pemerintahan dalam kudeta tak berdarah di
akhir tahun 80-an selama
Perang Saudara kedua di Sudan dia dengan cepat membubarkan
Parlemen Sudan dia melarang
partai politik dan dia memperkenalkan hukum Islam dan
menjadi diktator militer dan untuk
mengamankan kekuatannya dan menangkis
oposisi dia mengumpulkan sekelompok
milisi di bagian barat negara itu
untuk membuat kekuatan militer pribadinya sendiri.
Mereka adalah sebuah unit khusus, para prajurit setia
yang dia kumpulkan. Dan dia
menggunakan Kekuatan ini untuk Membasmi siapa pun yang dia
Inginkan untuk tetap berkuasa
terutama di
wilayah Darfur di mana kelompok non-arab merasa
diabaikan oleh pemerintah dan mereka menginginkan
untuk melepaskan diri tetapi al-Bashir menggunakan
kekuatan militer khususnya untuk membantai
Para Pemberontak ini. Hal ini menyebabkan pembunuhan massal
ratusan ribu orang tewas dan menggusur
jutaan orang dalam proses penyerangan tersebut
albashir akhirnya mengganti nama
Tentara pribadinya menjadi
pasukan pendukung cepat
Dalam bahasa Arab disebut quwwat adda’mussari’
Dan dalam bahasa Inggris disebut
Rapid Force
dan itu bukan ' Bukan hanya
pasukan, kumpulan dokumen bank dan
perusahaan yang bocor menunjukkan bahwa Angkatan Darat ini
juga merupakan bisnis yang menguntungkan Kekaisaran yang
merebut tambang emas menjalankan
operasi penyelundupan berpatroli di perbatasan dan
menyediakan Para prajuritnya untuk disewa dalam
konflik regional dan memfasilitasi
perdagangan emas yang menguntungkan dengan
kekuatan asing seperti Rusia dan Uni
Emirat Arab satu dokumen merinci
pengiriman emas batangan senilai 30 juta dolar
dari Sudan ke Dubai dari
perusahaan milik hemeti pemimpin
Angkatan Darat ini dan ini adalah bagian penting dari
cerita ini karena selain membantu
albashir sang diktator untuk tetap berkuasa
Pasukan bantuan cepat ini juga membuat panglima perang pasukan ini yaitu hemeti Super
Kaya karena dia dapat menggunakan
puluhan ribu tentaranya untuk mengontrol
pasar emas dan perbatasan Sudan
oke jadi tahun 2005 konflik di Darfur
baru saja dimulai tetapi
Perang Saudara yang telah berkecamuk selama beberapa dekade
antara Utara dan Selatan
berakhir pada tahun 2011 hasilnya adalah
perpecahan formal dengan Sudan Selatan, dan negara Sudan akhirnya pecah
dan Sudan Selatan menjadi negara terbaru di dunia
tetapi bersama mereka, Sudan Selatan mengambil 75 persen dari
cadangan minyak, ini merupakan pukulan besar bagi
ekonomi Sudan sehingga inflasi berjalan liar
harga makanan naik dan albashir tidak punya
cukup uang untuk melanjutkan sistem
suap dan upeti kepada elit politik
di militer kualitas hidup di
Sudan merosot dan pada 2019 mereka pun tenggelam dalam krisis.
di seluruh negeri orang-orang turun ke
jalan dan memprotes diktator mereka, rakyat Sudan
menuntut demokrasi Tentara Sudan
dan pasukan bantuan cepat kedua organisasi militer yang terpisah ini
melihat apa yang akan terjadi, kedua pasukan ini kemudian bekerja sama dan menggulingkan albashir
mengirimnya ke penjara dan mengambil alih
pemerintahan. Itu terjadi di akhir tahun 2019
dan 30 tahun kediktatoran Omar al-bashir
hampir berakhir dan sekarang
pemimpin Angkatan Darat Sudan Jenderal Abdel fatah
al-burhan bertanggung jawab memimpin negara, diikuti
oleh panglima perang pasukan bantuan cepat sang miliarder hametti
mereka bekerja sama dalam transisi ini
dan mereka berjanji kepada para pengunjuk rasa bahwa
mereka pada akhirnya akan menyerahkan pemerintahan negara
kepada seorang pemimpin sipil yang akan
membawa demokrasi tetapi para pemimpin militer
tetap mengingkari janji mereka. mereka
tetap memerintah negara selama bertahun-tahun dan
mereka terus-menerus melecehkan dan membantai para
pengunjuk rasa. pada
Desember 2022 alberhan setuju untuk
memang memberikan kendali pemerintahan
kepada warga sipil tetapi dia memiliki satu
syarat besar dia ingin pasukan bantuan cepat tidak lagi
menjadi militer independen dia ingin pasukan bantuan cepat
dibubarkan dan bergabung menjadi Tentara Nasional Sudan
sehingga dia yang akan mengendalikannya bukan
hemeti dan disinilah konflik
mulai mencuat. Sikap alburhan membuat hameti panglima perang yang
telah menghasilkan ratusan juta dolar
berkat kepemimpinannya atas Angkatan Darat ini
tidak menyukai ide ini dia tidak akan
membiarkan bisnisnya yang menguntungkan dan
kerajaan militernya ditelan oleh pemerintah
sehingga dia memutuskan bahwa dia hanya punya satu
pilihan yaitu menggulingkan pemerintahan dan memimpin negara Sudan sendiri
pada tanggal 15 April 2023 hametti mengirim 2.000 anak buahnya ke kediaman pribadi alberhan
yang merupakan kompleks militer hal ini mengakibatkan
baku tembak di mana 35 penjaga terbunuh
alberhan nyaris lolos tetapi
konflik menyebar ke seluruh ibu kota
Khartoum dan negara secara keseluruhan
dua kekuatan ini yang
digunakan diktator sebelumnya untuk tujuan berbeda sekarang
memperebutkan siapa yang akan memerintah negara
tank melintas melalui kota dan
ledakan serangan udara di perumahan
lingkungan kedutaan pun terjadi karena itu
Banyak negara asing yang mengevakuasi warganya tetapi
bagi banyak warga sipil Sudan,
Lari bukanlah pilihan tidak ada
helikopter yang menyelamatkan mereka tidak ada
konvoi Internasional yang datang untuk mereka sehingga mereka berkemas
dan meninggalkan rumah mereka melarikan diri dari
konflik dan menuju ke
negara tetangga seperti Mesir Chad atau Sudan Selatan
dan dengan segera konflik yang tadinya
hanya antara para
jenderal militer yang berjuang untuk menguasai Sudan
berubah menjadi perang yang
Mengundang perhatian seluruh dunia.
Perairan Sudan merupakan jalur menuju Mesir jalur itu adalah rumah bagi
pelabuhan-pelabuhan yang berada di dekat titik-titik penting yang sangat berpengaruh bagi
ekonomi global, yaitu Terusan Suez dan
Tanduk Afrika di mana 10 persen
Perdagangan Dunia melewati titik titik tersebut termasuk
sejumlah besar negara-negara kuat dan negara kaya minyak
di seluruh dunia selalu berusaha untuk
menempatkan pangkalan militer di sini mereka ingin
mengontrol pangkalan dan pelabuhan karena
Posisinya yang vital bagi perdagangan global
Sudan juga kaya dengan sumber daya emas
seng perak kromit dan besi ini adalah
barang yang diinginkan dan dibutuhkan negara asing
sehingga negara negara kuat menonton
Pertikaian komandan militer ini dan
Berfikir, kira kira mereka harus mendukung siapa? Siapa yang
akan mengamankan kepentingan mereka dalam
baku tembak di masa depan di negeri sudan
Uni Emirat Arab adalah pemain besar dalam
Hal ini mereka membeli dan memurnikan
sebagian besar emas Sudan dan banyak di antaranya
berasal dari hemeti dan
bisnis militernya UEA juga telah membayar
hametti untuk menggunakan beberapa tentaranya untuk
berperang di pihak mereka di Yaman sehingga ada
keselarasan dan hubungan yang saling menguntungkan
antara keduanya tetapi
Angkatan Bersenjata Sudan juga telah bertempur
di Yaman dalam beberapa tahun terakhir dan UEA telah
membuat kesepakatan dengan pemerintah militer
untuk mengamankan pelabuhan dan akses ke mineral
sehingga UEA sekarang berada dalam situasi di mana
mereka telah mendukung kedua sisi yang sedang berkonflik dalam perang di Sudan dan kemudian ada Libya di mana
panglima perang Khalifa haftar ini memiliki
hubungan yang kuat dengan hemeti hametti juga
meminjamkan beberapa pejuangnya untuk pergi ke
Libya untuk berperang di pihak haftar jadi sekarang
haftar membalas budi mendukung
Hemetti dengan mengirimkan pengiriman bahan bakar
ke pasukan bantuan cepat. Posisi haftar sangat
penting dalam perang ini karena jika
negara lain seperti UEA memutuskan
untuk mengirim uang atau senjata ke hametti mereka
dapat menggunakan haftar dan Jaringannya sebagai
perantara sebenarnya ini sudah
terjadi haftar sudah bekerja sebagai
perantara untuk mentransfer persediaan dan
senjata ke hemetti atas nama Rusia
ya
Rusia sudah ada di sini dalam bentuk dari
militer swasta yang disebut
kelompok Wagner mereka telah berada di Sudan selama bertahun-tahun
memberikan pelatihan untuk militer hemetti dengan
imbalan masuk ke
perdagangan emas yang menguntungkan di Sudan dan sementara Rusia
juga telah bekerja dengan Angkatan Darat Sudan di
masa lalu, investigasi CNN baru-baru ini
menunjukkan bahwa Rusia mengirimkan dukungan yang signifikan
untuk hemetti yang menyiratkan bahwa
mereka telah memilih pihak dalam konflik ini,
tetapi tampaknya tidak ada
kesetiaan nyata di sini. Rusia kemungkinan akan beralih untuk
mendukung pemimpin mana pun yang kemungkinan besar akan menang dan yang akan mendukung Kepentingan Rusia
dan dalam memfasilitasi tujuan mereka untuk
akhirnya membangun pangkalan angkatan laut di
Laut Merah dan kemudian Anda memiliki
tetangga di utara Mesir yang harus
menempuh cara yang halus dalam menyikapi
konflik ini Mesir secara alami
sejalan dengan pemerintah dan
militer Sudan tetapi mereka tidak dapat
secara terbuka menentang hemetti mereka belum dapat
memilih satu pihak karena
ekonomi Mesir sedang dalam masalah
mata uang mereka telah kehilangan lebih dari setengah nilainya
dan mereka telah meminta bantuan dari
UEA yang telah mengirim mereka
uang tunai seratus miliar dolar dan Bantuan lainnya
sejak 2 2013, tidak bijaksana bagi
Mesir untuk berada di sisi berlawanan dari
UEA karena ekonomi mereka bergantung pada
mereka sehingga mereka mempertahankan
sikap netral untuk saat ini Ethiopia dan
Eritrea keduanya untuk saat ini netral meskipun
Ethiopia telah mengundang Jenderal Alburhan untuk
berkunjung dalam beberapa bulan terakhir dan Eritrea
mengundang hametti musuhnya untuk berkunjung. Ini
juga menandakan bahwa mereka mungkin mendarat di
sisi yang berlawanan di masa depan dalam
konflik ini sementara Arab Saudi dan
Amerika Serikat menawarkan untuk bertindak sebagai
mediator berharap agar ada
resolusi damai dan beberapa orang berfikir bahwa China
yang baru-baru ini menegosiasikan kesepakatan antara
Arab Saudi dan Iran China mungkin menggunakan
ini sebagai momen lain untuk melenturkan
otot diplomatik barunya dan menjadi perantara di
konflik Sudan antara dua jenderal ini.
Konflik di Sudan memiliki
potensi untuk berubah menjadi perang proksi habis habisan bukan hanya oleh Mitra Regional yang menanggung
beban konflik ini tetapi juga
kekuatan asing yang ingin
mengamankan kepentingan mereka sendiri dari
Ulah tangan manusia yang cenderung akan menghancurkan perekonomian global.
Konflik di Sudan memang rumit.di mana
pemain utama konflik ini, kedua jenderal ini
diberi insentif untuk terus memainkan
permainan yang sama yang dirancang oleh diktator Omar
al-Bashir di mana sistem yang rusak
memberikan kekuasaan dan kekayaan kepada beberapa orang di wilayah kekuasaan. Akhirnya sistem yang rusak ini memberi insentif kepada mereka terpecah dan hancur seperti yang
dirancang sang diktator Omar albashir
perang ini pun membunuh momentum
gerakan demokrasi yang sedang berkembang di
Sudan, gerakan protes di Sudan ini memang telah
berhasil menjatuhkan sang diktator Omar Al bashir namun
gerakan rakyat yang baik ini
sekali lagi telah direnggut
oleh segelintir orang yang tamak dan ingin mengamankan posisi mereka, sebuah dilema yang sangat rumit namun harus dihadapi oleh Sudan. Semoga konflik ini segera berakhir dan Sudan sebagai salah satu negara yang sangat penting di Afrika dan di timur tengah dapat kembali damai dan menjadi negara yang bersatu.

0 comments:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Anda dapat menghubungi Mohammad Izdiyan Muttaqin melalui beberapa cara berikut.

Address:

DD Ross Village 1 Blok E5 Jl. Tanjung, Rt 04 Rw 05 Padurenan, Kec. Gn. Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16340

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 4pm

Phone:

+6281311448187

Flickr Images