Masuk TV

Masuk TV

Aku lahir tanggal 24 Agustus 1989, tanggalnya persis sama dengan kelahiran Stasiun TV swasta pertama di Indonesia, RCTI (sori nih, ga ada maksud promosi). Sekitar tanggal 11 November 2004, aku baru menyadari bahwa tanggal lahirku juga bertepatan dengan kelahiran seorang pemimpin palestina, Yasser Arafat. Ketika aku membaca berita kematian dan biografi singkatnya di sebuah surat kabar di rumah kakekku.

Ketika itu tahun 1999, tahun itu umurku akan genap 10 tahun. Tahun itu aku pun mendengar kabar dari kakekku, bahwa bagi mereka yang tanggal kelahirannya bertepatan dengan hari ulang tahun RCTI, bisa ikut tampil dalam acara "Warna-warni". Syaratnya dengan menyerahkan fotokopi akte kelahiran kepada pihak RCTI. Aku ketika itu tidak terlalu tahu seperti apa dan di manakah akte kelahiranku. Yang aku tahu, ibuku yang dengan senang hati mengurus segala sesuatunya.

Singkat cerita, hari itu aku berangkat bersama keluargaku menuju studio RCTI, di daerah Kebon Jeruk Jakarta Barat. Di sana aku langsung masuk ke ruang studio yang sudah ramai dengan tatanan ruang tamu dan tribun penonton yang juga sudah ramai terisi. "Warna-warni.....HIII,...", itulah slogan mereka. Mungkin sodara pembaca belum tahu, atau lupa acara macam apa ini. Ini adalah sebuah variety show. Semacam acara ngobrol-ngobrol santai dengan para bintang tamu, sambil diselingi musik. yang dipandu oleh pembawa acara yang sudah tidak asing lagi, Pepeng.

Aku ketika itu dipakaikan sebuah kaos yang bergambarkan 10 tahun RCTI oke. Dengan wajahku yang lugu, aku pun duduk di barisan penonton bersama sekitar 10 orang lain yang juga berseragam sama denganku. Jadi mereka ternyata juga orang-orang yang bertanggal lahir sama dengan RCTI. Tapi tidak seumuran. Ada yang sudah om-om, ada yang masih remaja, ada yang masih kecil, termasuk aku ya, yang masih kelas 5 sd

Singkat cerita, Acara pun dimulai, aku dari bangku penonton melihat bintang tamu masuk ke panggung, Jimmy Gedeon, kalau tidak salah itu namanya. Dengan senyumnya yang lebar, dia masuk ke ruang tamu, Pepeng sang tuan rumah pun menyambutnya dengan ramah.

Setelah beberapa adegan, akhirnya Pepeng mempersilahkan para kami untuk maju ke panggung. Aku dan kawan-kawan satu tanggal lahir, eheheh... satu tanggal lahir, nggak keren bgt ya...
iya, kita pun akhirnya maju ke panggung dan memperkenalkan diri satu persatu. kemudian Om Pepeng bertanya kepada kami, "siapa nih yang ulang tahunnya tanggalnya dan tahunnya sama persis sama RCTI?" aku yang merasa terpanggil langsung angkat tangan. "wah..., berarti RCTI segede gini ya...". Kepalaku pun diusap-usap oleh Jimmy Gedeon...

ya begitulah pengalaman pertamaku masuk TV, eheheh..

TK

TK

Alhamdulillah, bersyukur, masih diberi kesempatan untuk sekolah TK. Aku disekolahkan di TK Salman. Lokasinya masih di Ciputat. TK ini pastinya sangat berkesan bagiku. Aku berangkat sekolah diantar ayahku naik vespa. Itulah asyiknya, setiap pagi kami bertiga, aku, kakakku yang pertama yang biasa kupanggil Mbak Kiki dan kakakku yang kedua yang biasa kupanggil Mas Aaf, kita diantar bapak naik vespa. Terkadang, kalau salah satu dari kita tidak kunjung siap untuk berangkat, bapak langsung keluar dengan vespanya, akhirnya kami terpaksa berlari, mengejar vespa bapak, dan biasanya yang paling sering terlambat.... Mbak Kiki. Kami diantar sampai... tidak sampai sekolah, Bapak menurunkan kami di mulut gang masuk komplek dosen UIN. Dari sana kami terpaksa berjalan sampai ke sekolah. Kadang aku berfikir, kenapa sih kok nggak diantar sampe sekolah aja... tapi begitulah, kami tetap bersyukur bisa sampai sekolah tepat waktu.

Aku tidak terlalu ingat masa-masa itu. Tapi ibuku pernah cerita bahwa aku dulu pernah memukuli kawanku habis-habisan. Akhirnya ibuku pun terpaksa harus datang ke sekolah memenuhi panggilan, dari guru TKku. Masalah dimulai ketika aku yang sedang melamun diganggu oleh kawanku. Akhirnya aku pun tanpa ampun memukuli kawanku itu. Dia nangis dan akhirnya ibunya pun melaporkanku ke Bu Guru, hm....

Sebenarnya aku sejak TK sudah memiliki geng. Geng ini terdiri dari tiga orang, aku, yang juga sekaligus ketuanya, kemudian Rangga Sabitian, dan Ryan. Kami bertiga memiliki musuh dari geng-geng lain yang lebih besar.

Kehidupanku di TK memang kadang berisi adegan kekerasan. Aku pernah berkelahi dengan kawan satu gengku, Rangga, aku dipukulinya sampai mimisan, aku tidak terlalu ingat penyebabnya. Pernah pula suatu pagi, aku berduel dengan... siapa namanya lupa aku, pokoknya dia ini juga adalah seorang ketua geng. Kami pun berkelahi di kelas ketika kawan-kawan kami sedang berbaris di luar kelas. Perkelahian berlangsung seru, namun akhirnya aku pun kalah. Dan terisak karena kepalaku terbentur kursi.
Kehidupan anak laki-laki memang penuh dengan persaingan. Bahkan di antara anak TK sekalipun. eheheh...