Selamat Datang di Website Resmi Mohammad Izdiyan Muttaqin

Silahkan pilih artikel, tombol, atau pun informasi yang anda butuhkan. Channel Youtube Izdiyan dapat anda akses melalui link berikut ini

Find Out More

Artikel Pilihan

Perkenalan

Di sini saya menuliskan beberapa hal tentang perkenalan, atau usaha saya mengenal diri sendiri dan mengenalkan diri saya kepada anda.

Read More

Pro Aktif

Pro Aktif adalah kebiasaan pertama dari 7 kebiasaan manusia yang paling efektif.

Read More

Memperbaiki Indonesia

Bagaimanakah cara untuk memperbaiki Indonesia? apakah kita mampu memperbaiki Indonesia?.

Read More

Cara Meningkatkan Keyakinan dan Kepercayaan Diri

Keyakinan diri, atau yang biasa disebut dengan belief, atau iman, adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sebagai umat beragama, manusia juga sangat tergantung pada keyakinanny.

Read More

Recent Work

16 Feb 2024

Pembalasan Atas Runtuhnya Baghdad: Hancurnya Kekaisaran Mongol di Tangan Umat Islam

Pembalasan Atas Runtuhnya Baghdad: Hancurnya Kekaisaran Mongol di Tangan Umat Islam

Hancurnya kekaisaran Bangsa Mongol Kisah-kisah epic kekalahan bangsa Mongol di tangan kaum Muslimin. Kaum muslimin dari dinasti Mamluk menghabisi kerajaan Mongol dalam peristiwa ain jalut yang legendaris. Setelah bangsa Mongol dimusnahkan di tempat bernama Ain Jalut, Mereka menjadi sangat marah, kemudian mereka menyiapkan peralatan dan mengumpulkan pasukan Mereka bersumpah untuk menghancurkan Islam di segala penjuru. Namun zaman telah berubah. Umat Islam telah kembali kepada agama mereka. Syekh al-Islam Ibnu Taimiyah bangkit di tengah-tengah umat islam sebagai guru dan mujahid dia berhenti di perbatasan Suriah untuk menghadang bangsa Mongol. Kemudian mereka mengusir bangsa mongol. Hingga bangsa mongol berakhir dalam penghinaan dan penelantaran. Umat Islam bertempur dengan bangsa Mongol dalam peperangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Peperangan tersebut menyebabkan kehancuran Negara Mongol dan Menjadikan Islam kembali berkuasa. Selamat datang di kisah epik tentang kehancuran hegemoni Mongol. Pertempuran Al-Bustan dan Pertempuran Shaqhab Sebelum terjadinya perang Ain Jalut, ada seorang pemimpin Mongol yang gugur yaitu Mongke Khan kakak laki-laki Hulagu. Hulagu terpaksa kembali ke ibu kota Karakorum untuk ikut serta dalam pemilihan Khan yang baru. Ketika dia kembali dari Karakorum dia menemukan pemerintahannya telah hancur. Tentaranya Telah dibantai Padahal tentaranya tersebut telah dipersiapkan untuk menduduki Mesir. Dia bertanya tentang wakilnya Janwan pemimpin pasukan mongol. Mereka pun memberitahunya bahwa dia telah dibantai bersama seluruh pasukannya di Ain Jalut. Dan anak buahnya pun menyatakan bahwa kita telah kalah total. Hulagu pun marah dan bersumpah untuk membalas dendam terhadap kesultanan Mamluk. Dan hulagu pun memerintahkan untuk mempersiapkan pasukan untuk menyerang kembali Negeri Syam dan membalas dendam atas apa yang terjadi di Ain Jalut. Namun para Jendral Pasukan memintanya untuk bersabar sebentar. karena situasinya belum pulih seperti sebelumnya. Dan Negeri Syam bukan lagi Negeri yang lemah. Seperti saat di bawah kepemimpinan Nasser Youssef . Sebaliknya, sekarang negeri syam sudah berada di bawah kekuasaan yang kuat. Tentara mereka memenuhi dataran dan lembah-lembah Dan mereka tidak lagi terpecah belah. Kemudian Seorang pemimpin pasukan mengantarkan surat kepada hulagu, Dari sepupu Muslimnya Barak Khan. Dialah yang menguasai seluruh negeri di bagian utara dari wilayah kekuasaan Hulagu Yang ditemukan oleh Hulagu dalam pesan tersebut hanyalah ancaman dan intimidasi. Barak Khan bersumpah akan membalas dengan seburuk-buruk pembalasan atas apa yang diperbuat terhadap Khalifatul Muslimin. Karena hulagu telah membantai ratusan ribu umat islam di Bagdad. Hulagu menyadari bahwa situasinya yang genting. Sepupunya, Barak Khan, dan suku Mongol Muslim lainnya dari Qabilah zahabiyah telah bersiap untuk menerkamnya. Dan dari barat serta selatan Tentanra Mamluk telah besiap dengan pedangnya Untuk memotong leher prajurit mongol. Hulagu pun sadar bahwa dirinya dikelilingi oleh umat Islam yang tangguh dari segala sisi. Dan umat Islam yang dahulu kotanya tertindas dan wanitanya tertawan mereka telah tiada. Mereka telah tergantikan oleh orang-orang yang setia pada apa yang dijanjikan Allah pada diri mereka Hulagu mempersiapkan pasukannya dengan segala daya dan upaya Tapi Baraka Khan tidak memberinya waktu. Baraka khan kemudian mengirimkan komandannya Nogai bersana tiga puluh ribu pejuang. Kemudian nogai berkemah di kota Shirvan di Iran utara Hulagu menyadari bahwa bahaya sedang mendekat untuk memusnahkannya. Dan sudah waktunya untuk membayar kejahatannya. Kemudian dikirimlah Pasukan yang dipimpin oleh Shermon Noyam. Kemudian pesukan tersebut bertemu dengan kaum Muslim yang dipimpin oleh Nogai di dekat Sherwan Ketika kedua pasukan bertemu, maka Nogai mulai menembakkan anak panahnya . Hal ini menyebabkan kerugian besar bagi orang-orang mongol Tapi Shermon menyerang tentara Nogai dengan beringas. Dan memaksa pasukan muslim untuk mundur ke dalam tanah Qabilah Zahabiyah. Shermon mulai merambah ke wilayah tersebut sampai dia mencapai sungai Tarik. Berita itu sampai ke Hulagu. Bahwa Shermon menang dan menguasai wilayah tersebut. Dia melakukan perjalanan selama lima belas hari Di negeri Qabilah Zahabiyah. Kemudian Hulagu merasa lega dengan tarikan napas yang panjang, dia mengutus putranya, Abaq Dengan pasukan besar untuk mendukung Shermon berperang melawan Qabilah zahabiyah Kemudian Shermon dan Abak terus maju kedepan berdada di belakang Nogai. Yang sendang menyeberangi Sungai Tarik dan menunggu pasukan Tatar menyeberang Namun kemudian cuaca menjadi dingin hingga membuat sungai menjadi beku Saat itu Abaq dan Sharmun masih berada di belakang pasukan Nogai. Begitu mereka menyeberang dengan pasukannya, Nogai berhenti berlari Dan tanpa diduga, Baraka Khan muncul dengan lima puluh ribu tentara. Shermon dan Abaq menyadari bahwa Nogai tidaklah kalah. tetapi Dia memancing mereka ke dalam perangkap seperti tikus. Dan pasukan muslim yang tadinya seakan-akan kalah mulai menyerang pasukan mongol dari segala arah Baraka Khan dan para pengikutnya dari suku Kipchak Muslim maju menghancurkan kekuatan Hulagu khan. Sisa-sisa pasukan Hulagu berusaha melarikan diri dari jebakan ini Tapi es di sungai Tarik yang berada di bawah kaki mereka perlahan pecah. Mereka melarikan diri dan tenggelam di sungai yang membeku. Hanya sedikit tentara Mongol yang berhasil mundur termasuk Abaq putra Hulagu. Sebuah kekalahan besar bagi pasukan mongol, Pasukan mongol pun dimusnahkan sampai tak tersisa Dan berakhir dengan Kondisi yang sangat kritis Bangsa mongol mulai memohon kepada para prajurit Khan dari Tiongkok Khubilai. Dan Hulagu memintanya untuk membekalinya dengan tentara. Kalau tidak, dia akan dihancurkan oleh pasukan Mamluk dan pasukan Baraka Khan Maka dikirimkanlah kepadanya tiga puluh ribu prajurit. Hulagu akhirnya berhasil mendapatkan kembali sebagian wilayah kekuasaannya Tersiar kabar kepadanya bahwa Badaruddin Lulu, pemilik Mosul, telah meninggal dunia. Putranya yang saleh benama Ismail, melepas ketaatan kepada hulagu dan memberontak melawannya. Kemudia Sultan Baibars mengirimkan seribu prajurit untuk melindungi Mosul dari bangsa Mongol Hulagu melihat hal ini sebagai kesempatan emas untuk membalas dendam kepada pasukan Mamluk Tanpa terlibat perkelahian. Karena Hulagu belum siap untuk menghadapi perang besar seperti itu. Kemudian Hulagu menyiapkan prajuritnya untuk mengadu domba antara pasukan muslim di mosul dengan pasukan Mamluk. Pasukan mongol pun membunuh tentara Mamluk saat mereka lengah, saat pasukan mamluk sedang dalam perjalanan menuju Mosul. Kemudian tentara Mughal mengenakan pakaian Mamluk. Mereka memasuki Mosul dan menyamar Sebagai pasukan pendukung dari Mesir. Maka mereka menyerbu kota itu dan menghancurkannya. Mereka membunuh rakyatnya. Dan mereka menangkap Shaleh Ismail sebagai tawanan Hulagu. Kemudian Hulagu menyiksanya dan membunuhnya dengan kejam Tetapi hal tersebut tidak mencederai harga dirinya. Dia tetaplah seekor singa di mata kaum kafir dan Dia wafat sebagai syahid, Insya Allah. Berita itu sampai ke Baybars. Dan memuncaklah kemarahannya. Kemudian ia bersumpah untuk menghancurkan Hulagu dan prajuritnya. Dan dengan segera Baybars mengirim surat kepada Barak Khan dan mereka berjanji untuk bersatu dan menghancurkan Hulagu Rencana yang diajukan oleh Barak Khan adalah dengan menyerang tanah Hulagu dari Utara, dan Baybars menyerangnya dari barat. Pasukan Hulagu nantinya akan terpecah menjadi dua medan pertempuran dan kemudian terdesak dari kedua sisi. Dan pengiriman utusan antara al-Zahir Baybars dan Barak Khan saat itu melintasi Selat Bosphorus Dan wilayah itu, saat itu berada di wilayah Kekaisaran Bizantium, lalu Kaisar Byzantium melarang para utusan menyeberang ke wilayah Barak khan. Dan kaisar bizantium melakukan tindakan ini untuk memenangkan Hulagu Tetapi Ketika Baraka Khan mengetahui utusan Baybars dipenjara. Dia berangkat dengan pasukannya Menuju negara Bizantium. Maka dengan terpaksa Kaisar melepaskan tawanan mereka dan utusan azzahir baibers pun diserahkan kepadanya. Selain itu Sultan Saljuk Izuddin yang ditawan juga dilepaskan. Di sini kita harus memperjelas Situasi politik Seljuk Rum. Pemerintahan Seljuk terbagi antara Kedua bersaudara, Kulj Arslan dan Izz al-Din Kaykaos. Kilij Arslan adalah bawahan Hulagu yang mematuhi perintahnya. Ada banyak pangeran Seljuk dari Turk yang mengikuti Kilij Arslan dalam kepatuhannya kepada Mongol. Tetapi di sisi lain Izz al-Din adalah orang terhormat yang tidak sudi untuk tunduk kepada Mongol. Dan yang mengikutinya hanya sedikit dari para penguasa Seljuk. Dan Izz al-Din bersumpah bersama para penguasa seljuk yang setia kepada islam, untuk bersatu dengan kesultanan Mamluk dan Baraka Khan. Dan membentuk front persatuan melawan bangsa Mongol. Di antara para pangeran tersebut adalah Qadir Al-Zikr bin Suleiman Khan, ayah dari Utsman. Yang mendukung Kykous dan Mamluk melawan bangsa Mongol, dan mereka tidak terintimidasi oleh besarnya prajurit Mongol. Tetapi Kilij Arslan mendapat dukungan dari Abaq Putra Hulagu. Maka dia bisa mengambil kendali Di wilayah Anatolia. Dan Kykous menarik diri dari Anatolia dan pergi ke Baraka Khan. Dan Dia tetap di sana sampai kematiannya. Dan dia tidak senang melihat Pengkhianat dari bangsanya yang begitu banyak Kemudian Menteri Kilij Arslan, Moinuddin Parwana berbalik menjatuhkannya dari kekuasaan. Dan menterinya tersebut datang bersama seorang pangeran Seljuk bernama Khisro, berusia enam tahun, lalu Dia menjadikannya penguasa negara. Kemudian Moin al-Din menjadi penguasa atas Anatolia. Tapi Muinuddin saat itu berada di bawah tekanan Para Pangeran terhormat di Anatolia. Orang-orang seperti Ertugrul Bey dan lainnya memaksa Moin al-Din meminta bantuan dari Mamluk Melawan bangsa Mongol. dia sadar jika dia tidak melakukannya, orang-orang terhormat Anatolia akan berbalik melawannya dan memecatnya dari kementerian. Maka Mu'in al-Din mengirim utusan ke Baybars dan mengirim pesan bahwa orang-orang Anatolia ingin beraliansi denganya. Dan dia ingin mendukungnya untuk menghilangkan ketaatan pada bangsa Mongol. Baybars setuju, dia berjanji akan datang bersama pasukannya Untuk mendukung Anatolia melawan bangsa Mongol. Dan Baibars menyiapkan pasukan dan perlengkapan bergerak ke Anatolia. Dan ketika Abaq Khan tahu kedatangan Mamluk ke Anatolia, Pasukan mongol membuat persiapan dan bergerak Dengan pasukannya di Anatolia Si Penjahat Hulagu meninggal dunia sebelum pertempuran ini beberapa tahun sebelumnya. Pertempuran berlangsung pada Tanggal lima belas bulan April tahun seribu dua ratus tujuh puluh tujuh. Abaq mengirim Pasukan besar dipimpin oleh dua komandan terkuatnya. Mereka bernama Nuda Noya dan Thogo Khan dan kemudian keduanya bergabung dengan orang-orang Georgia Dan Tentara Salib. Atas perintahAbaq, bergabunglah Moin al-Din Parwana, dengan pasukannya sesuai kapasitasnya sebagai pendukung bangsa mongol. Al-Zahir Baibars datang dengan pasukannya sendiri bersama Lima belas ribu ksatria muslim yang merupakan ksatria terbaik daulah Mamlukiyah. Dia berkemah di daerah Perbatasan Anatolia yang disebut Al-Bustan. Dia menemukan bahwa tentara Mongol telah tiba sebelum pasukan daulah mamlukiyah. Dan bersamanya ada Muinuddin Parwana bersama beberapa orang prajuritnya. Kedua pasukan berbaris dan saling berhadapan Kedua pasukan dan terompet perang dibunyikan. Dan dimulai Serangan Mongol ke Sayap kiri Pasukan Mamluk. Itu adalah serangan besar-besaran yang mulai mengguncang barisan sayap kiri pasukan daulah mamlukiyah. Kemudian Baybars maju dan mendukung sayap kiri dari pasukan Mamluk hingga mampu bertahan dari serangan bangsa Mongol. Dia memerintahkan pasukan inti dan sayap kanan untuk menyerang bangsa Mongol dari segala sisi. Akibatnya, barisan bangsa Mongol mulai runtuh disebabkan oleh serangan Mamluk yang mematikan. Pasukan Sayap kanan Mamluk maju dan membunuh salah satu tim kavaleri pasukan mongol. Dan Jelas bagi semua orang bahwa pasukan Mamluk lebih unggul daripada bangsa Mongol. Dan ketika Moin Al-Din melihat bahwa pasukan Mamluk menang Dia tidak berpartisipasi dengan Bangsa Mongol dalam serangan. Moin al-Din bersikap netral dalam pertempuran. Padahal dia berada di pihak bangsa Mongol. Tapi dia tidak ikut menyerang Mamluk. Jika Mamluk menang, Muinuddin berkata kepada orang-orang mongol, aku tidak akan menyerangmu. Dan jika Mongol menang dia bekata, sesungguhnya aku adalah bagian dari pasukanmu dan aku menuruti perintahmu. Namun karena kebodohannya ini, dia tidak melakukan tugas kesetiaan dan ketaatannya, tidak kepada mongol dan tidak pula kepada Baybars saat pasukan muslim menang Saat itu pasukan Mamluk merasa bahwa mereka lebih kuat dari bangsa Mongol, Jadi Moin al-Din memutuskan untuk melarikan diri karena jika tidak, dia akan berhadapan dengan Baybars. Sementara itu, semua pangeran Seljuk seperti Ertugrul menerima Baybars di markas pemerintahan. Mereka melaksanakan tugas kesetiaan dan ketaatan terhadap daulah mamlukiyah. Dan mereka bersekutu dengannya. Mereka bersumpah untuk melawan bangsa Mongol. Dan Baybars pun akhirnya kembali ke Suriah dengan kemenangan. Dan sampailah kabar buruk tersebut kepada Abaq Khan di Tabriz, Bahwa pasukannya telah dimusnahkan di Elbustan. Dan Abaq mengetahui pengkhianatan sebagian orang-orang Seljuk kepadanya. Dan pengkhianatan Moin Al-Din dianggap telah menyebabkan kematian seluruh pasukannya Dan tentara Tentara Salib. Karena Moin Al-Din mundur dengan pasukan Seljuk dan melarikan diri dalam keadaan selamat. Hal tersebut menyakitkan bagi orang-orang mongol, karena ketika di medan perang tidak ada satupun orang seljuk yang terbunuh, Tapi dia menemukan Tentara Salib dan Georgia serta tentara Mongolnya dibantai seluruhnya dan Tidak ada pasukan Seljuk di antara mereka Artinya Moin Al-Din meninggalkan Bangsa Mongol dan Tentara Salib sebagai santapan bagi pasukan Mamluk, sehingga pasukan mamluk dapat melakukan apapun yang mereka inginkan. Lalu ketika Abaq memutuskan untuk membalas dendam atas kekalahannya, Dia memulainya dengan Mu'in al-Din. dia membunuh penghianat yang tidak akan ditolong oleh saudara Muslimnya. Maka rugilah hidup Moin Al-Din karena sebab keburukannya, pengkhianatannya dan kebodohannya. Dan kemudian Abaq ingin membalas dendam kepada pasukan Mamluk Jadi dia berencana untuk menyerang negeri Syam Tetapi karena terjadi Revolusi Islam di Iran dan sekitar Khorasan hal itu mencegahnya mengirimkan pasukan ke Syam Bahkan mata-mata yang dia kirimkan untuk mengetahui keadaan Syam, tidak bisa menembus masuk karena intensitas pengawalan pasukan Mamluk terhadap Syam. Mereka kembali dengan kecewa setelah itu karena kehilangan sebagian besar tentaranya. Maka Abaq tidak bisa kembali berperang melawan Mamluk . Dan meninggalah Setan ini beberapa tahun kemudian Dalam depresi dan kesedihan atas kerugiannya yang sangat besar sekali. Seperti kematian ayahnya si bedebah Hulagu khan yang Disebabkan karena depresi dan kemarahan. Dan tahun-tahun berlalu dan Negara Mongol di Timur Tengah selalu dirong-rong oleh pemberontakan dan kudeta. Tetapi Kali ini orang jahat licik menduduki singgasana kekuasaan mongol. Namanya Ghazan. Dan Kafir itu menemukan bahwa, negara Islam telah membangkang Terhadapnya dan nenek moyangnya. Dan saat dia mengisi tampuk kepemimpinan bangsa mongol di wilayah Iran, dirinya dipenuhi Kebencian dan kemarahan terhadap Daulah Mamlukiyah Yang menghancurkan pasukan mongol di Syam beberapa kali. kemudian dia memikirkan trik untuk memecah belah umat Islam dan membubarkan pasukan mereka. Kemudian dia mengaku sebagai muslim dan menamai dirinya Mahmoud Ghazan untuk memecah belah kaum muslimin. Dan membuat orang bodoh mengelilinginya. Lalu dia datang dengan konstitusi yang dibuat atas namanya, yaitu Al-Yasq. Campuran hukum Yahudi Kristen dan Islam. Dan dia tidak memusuhi siapapun dan meridhoi semuanya begitu klaimnya. Kemudian dia mengumpulkan massa di sekelilingnya dari para Tetua kesultanan Untuk membantu dia menyesatkan umat islam dari agama mereka. Tapi mereka mereka hanyalah sekelompok orang zindiq, ateis dan rafidhah, Seperti Burung-burung yang berkumpul di dalam neraka jahannam. Dan orang-orang kafir berkumpul di urutan paling bawah di dalam Neraka Adapun bangsa Seljuk dari Bangsa Romawi, suku Kai, mereka telah menjadi kuat. Dan menjadi ancaman bagi takhta Kekaisaran Bizantium. Otsman Ibn Ertugrul saat itu ingin menguasai wilayah mereka. Dan menghancurkan benteng-benteng serta banyak dari kota-kota romawi bizantium. Peperangan orang-orang romawi bizantium melawan Usman dihiasi dengan kekalahan demi kekalahan. Kaisar Kekaisaran Bizantium menyadari bahwa tidak ada sekutu yang bisa menyelamatkannya kecuali Khan bangsa Mongol. Jadi dia mengirim utusan ke Mahmoud Ghazan Sultan Mongol yang baru. Dia meminta aliansi dan akan menikahkan anak perempuannya dengan Mahmoud Ghazan. Mahmoud Ghazan menyetujuinya bangsa Mongolia membenci beberapa penguasa Rum Seljuk seperti Utsman Ibn Ertugul dan pangeran dari kerajaan Candarli yang memerangi Bizantium Dan Mahmoud Ghazan juga tidak melupakan mereka yang mendukung Mamluk dalam memerangi bangsa Mongol. Tapi dia tahu bahwa jika dia sekarang menyerang Seljuk Rum, Mamluk akan bersekutu dengan mereka. Dan akan terbentuk Aliansi besar yang menghancurkannya. Jadi dia memutuskan untuk menyerang pasukan Mamluk sendirian. Dan setelah mengalahkan Daulah Mamlukiyah, dia akan mempersiapkan dirinya untuk menghadapi Seljuk Rum. Sehingga Dia dapat melakukan apapun yang dia inginkan terhadap orang-orang saljuk. Kemudian dia mengabarkan kepada kekaisaran Bizantium bahwa setelah kemenangannya atas Mamluk Dia akan mendatangi Asia Kecil dan menghancurkan Seljuk Rum. Dia ingin menjadikan Asia Kecil di bawah kekuasaannya. Ghazan memanfaatkan serangan pasukan Mamluk Yang mengejar pasukan mongol Yang berlari ke kota Mardin yang masih dalam wilayah kekukasaan bangsa mongol Sebagai Sebuah dalih untuk menyatakan perang terhadap pemerintahan daulah Mamlukiyah di Syam. Dia memindahkan pasukannya untuk menduduki Syam sebelum kedatangan tentara Mamluk dari Mesir. Tapi ketika Al-Nasir Muhammad bin Qalawun mengetahui pergerakan Pasukan Mongol dari Tabriz Ia bergerak dengan segera dengan pasukannya dari Mesir, Dan Pasukan Mamluk pun tiba dengan sangat cepat di Damaskus. Sultan An-Nasir Muhammad bin Qalawun telah tiba di Kota Homs sebelum Mahmoud Ghazan menyeberang sungai Eufrat. Mahmoud Ghazan dan pasukannya akhirnya sampai di batas kota Aleppo. Pasukan penjaga Aleppo mundur Ke Homs untuk bergabung dengan tentara Sultan Mamluk Masyarakat merasa ngeri dengan perilaku bangsa mongol. Tetapi Mahmoud Ghazan tidak peduli dengan Aleppo dan penjaganya. Ia mengira bahwa Sultan Nasser dari daulah mamlukiyah dapat dikalahkan dengan mudah. Mahmud Ghazan berniat mengambil alih seluruh Syam. Dan Dia segera pindah dan tiba kota Homs, khususnya di daerah yang bernama Wadi Al-Khazandar. Mahmoud Ghazan tiba dengan pasukan besar yang jumlahnya mencapai dua ratus ribu prajurit. Dan beberapa sumber menyebutkan jumlahnya seratus dua puluh ribu prajurit. Di sisi lain Sultan an-Nasser datang Dengan hanya lima puluh ribu Prajurit hal ini membuat pasukan muslim dapat bergerak lebih cepat dan lincah daripada pasukan mongol. Dan berbarislah kedua pasukan, kedua pasukan pun saling berehadapan. Kedua pasukan kemudian bertemu dan terompet perang pun dikumandangkan Dan Pasukan sayap kiri kaum muslimin menyerang sayap kanan pasukan Mongol. Pertempuran semakin sengit. Namun Mahmoud Ghazan menyerang pasukan inti Mamluk. Dan memerintah pasukan sayap kirinya untuk menyerang pasukan sayap kanan kaum muslimin dengan segenap tenaga. Maka pasukan sayap kanan umat Islam mundur akibat tekanan yang kuat ini. Dan mundurlah pasukan sayap kanan dari medan perang. Dan Raja Nasser sadar ia kehilangan pasukan sayap kanan. Dan untuk melindungi pasukan dan prajuritnya Dia memerintahkan pasukannya untuk mundur dari medan perang Mahmoud Ghazan mengira bahwa Pasukan Muslim membujuknya untuk melakukan penyergapan dan memasukkan mongol ke dalam perangkap, maka pasukan mongol tidak mengikuti pasukan muslim yang mundur. Ini adalah pertolongan Ilahi bagi Pasukan Muslim Sultan Nasser menyadari bahwa dia tidak bisa melindungi Damaskus dengan pasukan kecil ini melawan gerombolan pasukan Mongol. Jadi dia terpaksa kembali ke Kairo untuk mendapatkan kembali kekuatannya dan memobilisasi pasukan yang besar Yang memungkinkan pasukan mamluk untuk melawan Tatar dan mengusir mereka dari seluruh Syam. Sultan An-Nashir pun meninggalkan Damaskus yang saat itu berada di bawah pengaruh kekuasaan pasukan mongol. Ketakutan menyebar di kalangan Masyarakat Syam dan sekitarnya. Terjadi keributan besar di kalangan masyarakat Damaskus. Orang-orang lari dari agama mereka dan banyak yang meninggal di kerumunan gerbang kota. Mereka kabur dan menyebar di puncak gunung dan desa Banyak dari mereka pergi menuju ke Mesir. Tetapi Allah mengutus Pembaharu bagi agama yaitu Syekh Islam Ibnu Taimiyyah Al-Harrani. Beliau keluar dari Damaskus bersama sekelompok ulama. Untuk melawan raja Tatar dan menghadapi Mahmoud Ghazan. Jadi mereka berangkat mendatangi mahmud Ghazan dan Mereka dengan segera mengamankan seluruh penduduk Damaskus. Dalam perjalanan, salah satu dari mereka berkata kepada Ibnu Taimiyyah: Saya mohon agar Anda untuk berbicara dengan lembut kepada Raja Mongol. Sehingga hatinya lembut kepada kami, paling tidak agar kami bisa keluar dengan selamat. Ketika mereka memasuki ruangan mahmud Ghazan, dihidangkan kepada mereka makanan, mahmud ghazan mencoba menarik hati mereka. Tetapi Syekh Islam Ibnu Taimiyah tidak memakannya. Ghazan berkata: Kenapa kamu tidak makan? Bukankah menyantap hidangan tuan rumah adalah tanda kemulian ? Ibnu Taimiyah berkata: Bagaimana aku bisa menyantap hidanganmu ? Sedangkan Itu adalah salah satu rampasan Yang dicuri dari orang secara tidak adil Dan Anda memasaknya dari pohon mereka yang Anda tebang? Ghazan berkata: Ini adalah hal yang aneh. Bukankah aku setelah islam telah menjadi penguasa yang wajib dipatuhi Bukankah aku sudah mengirimkan kepada kalian semua bukti keislamanku ? Mengapa kamu menentangku dan tidak tunduk pada otoritasku? Ibnu Taimiyyah berkata: Anda mengklaim bahwa diri anda Seorang Muslim, dan bersamamu ada seorang muazin, seorang hakim, seorang imam, dan seorang syekh seperti yang telah kita dengar Namun kemudian Anda masuk dan memerangi negeri kami atas dasar apa? Dan ayah dan kakekmu adalah Hulagu Mereka kafir dan tidak menyerang negara Islam, Sebaliknya, mereka membuat perjanjian yang mereka penuhi. Dan Anda berjanji dan kemudian berkhianat dan berkata, tetapi tidak memenuhinya. Dan anda masih berperang dengan bendera Jenghis Khan. Dan Anda memasukkan ke dalam dewan Anda orang-orang yang taat kepada anda. Dan orang-orang yang menentang anda, anda jadikan mereka musuh bagi anda. Sekalipun mereka berasal orang-orang berilmu yang dikenal. Tapi ibnu Taymiyyah berkata benar dan tidak takut kepada siapapun selain Allah. Allah menaruh ketakutan di hati Ghazan. Dia menjadi takut dan berkata, “Apa yang diinginkan seorang syekh Islam?”. Ibnu Taimiyyah berkata: Kami datang Untuk melindungi darah rakyat Syam. aku meminta, jika Anda seorang Muslim, maka tunaikan janjimu dan jangan menganiaya atau membunuh Atau menyebabkan kerusakan pada tanah di mana Anda menempatinya. Ghazan berkata, “Saya tidak melihat ada seorang pun dalam hidupku yang memiliki hati yang lebih berani darimu”. Dan orang seperti Anda, permintaannya harus diterima. Kemudian Dia berkata, doakanlah aku, Syekh Islam. Dan berkatalah Ibn Taimia: Ya Alla, jika dia adalah hambamu, dia akan berjuang untuk meninggikan kalimatmu dan menjadikan Agama semuanya Milikmu, maka tolonglah ia dan kuatkanlah dan berilah kekuasan dan pengikut. Namun apabila ia melakukan kemunafikan, demi reputasi, dan mencari dunia. Agar dirinya menjadi tinggi untuk mempermalukan Islam dan Umatnya biarkan dia jatuh, goyangkan dia, hancurkan dia, dan potong kekuasannya. kemudian Ibnu Taimiyah meninggalkan dewan bersama para ulama lainnya. Beberapa dari mereka mengatakan kepada Syekh Ibnu Taimiyah, Anda hampir membunuh kami, karena kami berada bersama Anda. Kami tidak akan lagi berjalan Bersama anda. Ibnu Taimiyah pun berkata kepada mereka, “Saya juga tidak.” Saat dia meninggalkan rombongannya Beberapa dari rakyat dan penguasa mendengar tentang apa terjadi padanya. Ibnu Taimiyah kemudian tahu bahwa teman-temannya yang meninggalkannya tadi dirampok saat perjalanan mereka ke Damaskus. Dan Ghazan tidak menepati amanah yang diberikan kepada para Ulama. Maka Allah SWT menghancurkan pasukannya sampai binasa. Pasukan Mongol yang dipimpin Mahmud Ghazan mencuri, menjarah dan membunuh. Dan dia mulai menggunakan nama Sultan umat Islam di mimbar. Kemudian mereka bergerak menuju kepada para ulama Hanbali di Gunung Salihiya kemudian mengepungnya. Dia mengeksekusi banyak ulama Hanbali yang terkenal Dia menyiksa mereka dengan kejam. Dan mereka menjarah orang-orang dan tidak meninggalkan apa pun sampai segala yang terdapat di masjid dan sekolah. Dan bangsa mongol juga melalukan di dalamnya banyak pembunuhan, penawanan dan pemerkosaaan atas wanita Dan membakar sekolah-sekolah dan masjid-masjid. Mereka membunuh banyak Ulama-ulama yang terhormat. Al-Maqrizi berkata Jumlah orang yang terbunuh dan ditangkap mencapai sembilan ribu sembilan ratus jiwa. Dan ketika mereka selesai Dari Salihiya, Pasukan Mongol pindah ke Mezzeh dan Daria. Mereka menjarahnya dan membunuh sebagian penduduknya mereka memukuli orang Mereka memeras dan membuat mereka merasa malu dan terhina. Dan banyak pembunuhan dan penjarahan terjadi di pinggiran kota Damaskus. Dan saat inilah Ibnu Taimiyyah dengan gagah berani menghadang kafir Ghazan. Dan tidak ada yang menghentikan pasukan mongol kecuali prajurit pemberani yang berkata dengan kebenaran Maka Ibnu Taimiyah pergi menemui Ghazan. Ibnu Taimiyah mengeluhkan tentang apa yang terjadi pada penduduk syam setelah pertemuan yang lalu itu. Dia meninggikan suaranya dan mengajak umat islam untuk bergerak. Maka Ibnu Taimiyah Bersama sebagian umat islam kemudian mampu membebaskan para tawanan. Dan pasukan Ibnu Taimiyah berhasil membebaskan penduduk Damaskus dari penyekapan bangsa Tatar. Kemudian Ibnu Taimiyah berkhotah dan menjadi guru mengajarkan kepada mereka hukum tentang Tatar di dalam kumpulan fatwanya yang terkenal. Kemudian dia berfatwa tentang kekafiran bangsa mongol dan kekafiran penguasan mereka Ghazan Dan juga kekafiran Al-Yasiq Dan kekafiran siapa pun yang menggunakannya untuk menghakimi atau merujuknya sebagai dalil. Dan kekafiran bagi setiap orang yang bergabung dengan aliansi mereka dan membantu mereka melawan umat Islam Dan berfatwa tertang kewajiban melawan mereka dan mengusir mereka dari Negara Islam. Dan Ibnu Taimiyyah mengajak dan mengumpulkan umat untuk berperang melawan Tatar Namun rahmat Allah turun kepada Umat Muslim.Terjadilah pemberontakan di Iran. Ghazan terpaksa Untuk kembali ke Tabriz untuk mengendalikannya. Dia meninggalkan komandannya, Boulay, di Damaskus dengan Enam puluh ribu prajurit . Sehingga Syam tetap berada di bawah kekuasannya. Kalau bukan karena revolusi-revolusi dan pemberontakan atas kehendak Allah Niscaya Ghazan akan memusnahkan Syam atau bahkan sampai menguasai Mesir. hal ini memberi Sultan Nasser waktu untuk mempersiapkan pasukannya di Mesir dengan bebas. Syam berada di bawah kekuasaan Boulay dan Saifuddin Kipchak. Dan Kipchak termasuk dari Pangeran Mamluk tapi dia memberontak kepada Muhammad bin Qalawun Kemudian dia bergabung dengan Mongol Sebagai imbalan atas pemberontakannya, Ghazan mengangkatnya menjadi gubernur Syam bersama dengan Boulay. Al-Nasir bin Qalawun memintanya kembali ke barisan Muslim dan melepas pakaian mongol Kipchak memberitahunya bahwa dia menyesal atas apa yang telah dilakukannya. Dia ingin kembali sebagai penguasa dengan Mamluk seperti sedia kala. Orang-orang pendukung Saifudin Kipchak pun setuju untuk kembali ke barisan Ibnu Qalawun dan terjadilah perjanjian antara Saifudin Kipchak dan Daulah Mamlukiyah. Ketika Bollay mengetahui aliansi itu dan kembalinya Kipchak ke dalam aliansi Islam dan mengambil pasukannya Dia segera mundur dari Syam ke Tibriz. Kipchak berkhianat terhadap orang-orang mongol dan kembali kepada aliansi Daulah Mamlukiyah. Ghazan menjadi marah besar dan bersumpah akan membunuh Saif al-Din Kipchak dan menghancurkan Syam. Orang kafir itu bergerak dalam pasukan yang sangat besar. Jumlahnya mencapai tiga ratus seribu prajurit untuk menguasai Syam dan melakukan pemusnahan terhadap pasukan Mamluk. Tapi saat Tentara mencapai kota Al-Rahibah. Ghazan mendapat kabar tentang meletusnya lagi kerusuhan di Tabriz. kemudian dia menyerahkan kepemimpinan pasukan kepada Kutlushah. Dan memerintahkanya untuk merebut kembali Syam dan Ghazan pun kembali ke Tabriz Untuk mengendalikan pemerintahan. dia mengirim pasukan besar untuk mengintai Damaskus dan sekitarnya. Maka Saif Al-Din Kipchak gubernur Damaskus, menemui mereka dengan seribu lima ratus prajurit untuk menghadapi mereka. Saif Al-Din Kipchak berasal dari Mongolia maka ia sangat mengetahui tipu muslihat bangsa Mongol. Kipchak bergerak hingga mencapai sebuah kamp dari kelompok tersebut. Dia menemukan bahwa mereka telah pergi meninggalkan rampasan dan wanita mereka di kamp mereka Tidak ada satupun tentara Mongol. Lalu Kipchak memerintahkan kepada pasukannya untuk tidak terganggu dengan harta rampasan. Ini hanyalah jebakan yang telah dia persiapkan bangsa Mongol. agar kita sibuk dengan harta rampasannya Kemudian mereka menyerang kita dengan mudah. Ini adalah jebakan Kami sering melakukan ini pada musuh kami. Jadi berhati-hatilah. Memang benar ada rombongan yang datang Bangsa Mongol menyerang mereka dengan ganas. Tapi Saif al-Din Kipchak telah bersiap. Dia mampu menangkis serangan Bangsa Mongol dan mengepung mereka dari semua sisi. Kemudian Dia mengirim prajuritnya ke segala sisi dan mereka mulai membunuh pasukan mongol. Banyak orang Mongol terbunuh dan mereka pun mulai mundur. Tapi Kipchak melepaskan tembakan yang mematikan, sementara itu prajuritnya mengelilingi mereka dari belakang hingga membunuh mereka tanpa ampun. hingga musnahlah sebagian besar dari pasukan bangsa Mongol. Kemudian dia memerintahkan kepala mereka untuk dipenggal dan dipasang Dengan tombak, Saifuddin Kipchak dan pasukan muslim pun memasuki Damaskus dengan kemenangan. Tindakan ini dimaksudkan untuk memberikan ketenangan kepada penduduk bahwa ada tentara melindungi mereka. Namun hal ini menimbulkan kekhawatiran berlebih bagi penduduk . Karena apa yang dia lakukan Saif al-Din berkonsekensi menimbulkan dendam dari bangsa Mongol. Beberapa orang mulai menyarankan untuk menyerah kepada bangsa Mongol dengan dalih Mereka adalah Muslim Dan tidak dibenarkan membunuh seorang muslim. Namun Syekh Al-Islam Ibnu Taimiyyah berteriak mengatakan bahwa bangsa Mongol adalah orang-orang kafir yang harus dilawan dan membantah pendapat mereka. Dia menjelaskan dan menguraika di dalam fatwa-fatwanya mengenai hukum mereka Dia berkeliling Damaskus berteriak pada orang-orang. Dia mengatakan jika kamu melihatku bertarung di pihak Mongol dan di atas kepalaku ada Al-Qur'an, maka bunuh aku Terbantahlah keraguan Orang-orang bodoh yang menganggap pasukan mongol yang perusak itu sebagai orang-orang Muslim. Mereka telah menyelamatkan negara dan rakyatnya sebelumnya. Orang-orang pun akhirnya sepakat untuk memerangi bangsa Mongol. Mereka bersatu di belakang Ibnu Taimiyyah, padahal perlu kita ketahui bahwa Dia berumur delapan belas tahun saat itu. Dan bergabunglah Syekh Al-Islam ke dalam Tentara Syam, yang menunggu bangsa Mongol. Ketika sisa dari pasukan mongol yang hancur kembali ke markas mereka di Iran, Mereka mengatakan kepadanya bahwa mereka berperang dengan beberapa penguasa Syam. Kutlushah mengetahui bahwa tentara Mesir belum tiba. Ini hanyalah tantara penjaga damasukus, jadi dia merasa nyaman Karena tugasnya akan mudah. Namun setelah peperangan tersebut, setelah lima belas hari pada tanggal dua puluh sembilan bulan Syaban. Tentara Mesir tiba di bawah pimpinan Al-Nasir Muhammad Ibnu Qalawun tanpa diketahui oleh Kutlushah Tentara Mamluk yang berasal Mesir datang dengan jumlah yang sangat besar. Beberapa sumber menyebutkan mencapai dua ratus ribu mujahidin. Al-Nasser mampu menambah pasukan dari Lima puluh ribu menjadi dua ratus ribu dalam setahun Kemudian dia bersatu dengan Tentara Syam di pedesaan Damaskus Dan Kutlushah pun maju dengan senang hati. Dia pikir itu akan menjadi piknik Militer dengan Tentara Syam yang Kecil. Dia tidak menyadari bahwa ada dua ratus ribu prajurit muslim menunggunya di pedesaan Damaskus Untuk menerkamnya. Sebelum pertemuan, Sultan dan Khalifah Abbasiyah Al-Mustakfi bil-Allah meningkatkan semangat prajurit dan pengaturan tentara. Dan para Ulama yang diketuai oleh Ibn Taimiyah mereka memiliki peran penting dalam meningkatkah semangat Dia memberitakan kabar baik kepada orang-orang dan mengarahkan mereka ke jalan yang benar Bahwa umat islam akan dibantu Allah Demi Tuhan, kamu akan ditolong oleh Allah SWT. Dan setelah merasa cukup dengan itu, Kemudian para ulama berjalan ke Sultan, mengajaknya untuk bejuang dan meneguhkan hatinya . Al-Nasir telah mengalami keraguan terhadap Tatar Ibnu Taymiyyah menguatkan tekadnya dan duduk untuk mengingatkannya akan keutamaan berjihad Dan kewajiban melindungi suatu Negara Islam. kemudian Sultan pun merasa gembira Dia berkata, "Duduklah di sebelahku dalam perang." Dan berkatalah Ibnu Taimiyah: saya adalah penduduk Syam, Adalah Sunnah bagi saya untuk berpartisipasi di bawah bendera negaraku. Kemudian hari pertama Ramadhan tiba pada hari jumat. Orang-orang memohon dalam doa Tarawih adalah agar Allah memberikan kemenangan kepada umat Islam. Syekh Al-Islam melewati tentara tersebut Dia berkhotbah kepada mereka dan berdoa untuk kemenangan mereka. Meskipun hari peperangan besok adalah hari Ramadhan, Beliau mengeluarkan fatwa tentang perlunya sarapan pagi besok Agar menjadi kuat melawan musuh. Dan Umat muslim bergerak ke Marj Al-Safar untuk menjalani pertempuran. Kutlushah telah sampai dan dia yakin pasti akan menang. Kemudian kedua pasukan Kedua pasukan bertemu Di Marj Al-Safar Pasukan muslim berbaris dan Sultan memimpin Pasukan inti, dia dan Khalifah serta wakilnya, Salar. Sedangkan di sayap kanan umat Islam, yang memimpin Seif Al-Din Kipchak. Adapun sayap kiri Pangeran Baybars ada di dalamnya. ketika Kutlushah melihatnya dia berpikir hanya itu saja prajurit yang ada. Dan ketika Kutlushah melihat Saif Al-Din Kipchak memimpin sayap kanan, Ia menjadi marah. kemudian dia memerintahkan prajuritnya untuk menyerang sayap kanan umat muslim dengan segenap kekuatan Karena dia ingin Balas dendam atas pengkhianatan Seif al-Din Kipchak atas bangsa Mongol. Itu adalah serangan yang sangat parah. Hampir memusnahkan sisi kanan umat Islam. Bagian kanan bergetar hebat. Delapan pangeran Mamluk yang memimpin sayap kanan tumbang dan yang tersisa hanyalah Seif Al-Din Kipchak. Pasukan Mongol maju dan mencoba mengepung di kanan Lalu Salar Wakil Sultan berteriak berkata, “Rakyat Islam telah terkalahkan wahai Tuanku, kami harus mengirim pasukan langsung ke sayap kanan .” An-Nasir Qalawun mendengan dan segera mengirim pasukan ke sayap kanan untuk memukul mundur serangan tentara Mongol. Kultushah terkejut dengan pasukan besar ini dan dia tidak tahu dari mana datangnya. Jadi dia memutuskan untuk pergi ke atas bukit tinggi untuk melihat medan perang dengan jelas. Maka dia pergi ke atas bukit bersama sekelompok orang tentara. Lalu dia dikejutkan oleh jumlah tentara umat Islam. Dia menemukan tentara yang tiada ujungnya di tentara inti dan sayap kiri. dia bertanya kepara para tahanan Mamluk, mereka mengatakan bahwa ini adalah tentara Mesir . Kemudian dia menyadari bahwa dia telah lalai, dan salah perhitungan. Ia merasa takut karena ketidakseimbangan peperangan Seranggan Pasukan Mongol menyebabkan kesulitan pada sayap kanan Tetapi Setelah Al-Nasser mendukungnya dengan kekuatan dari pasukan inti Pasukan sayap kanan berhasil menangkis serangan dahsyat meski mengalami kerugian sangat besar. Saat malam tiba, KutluShah memetintahkan Pasukannya mundur bersamanya ke puncak bukit untuk membentengi diri Ksatria Mamluk mengikutinya dan kemudian mengepung mereka di atas Gunung. Sultan menginterogasi para tahanan Bangsa Mongol Kemudian ia mengetahui bahwa bangsa Mongol punya Masalah logistic. Yaitu kekurangan yang parah terhadap persedian Air. Kemudian Allah memberikan petunjuknya kepada Sultan dan para pemimpinnya atas rencana besar . Untuk memancing pasukan Mongol dan menjebak mereka. Jadi mereka memerintahkan sekelompok pasukan muslim yang mengelilingi mereka untuk membuat celah di sekitar sungai. Memang benar, bangsa Mongol mengambil umpan itu. Kemudian Kutlushah berpikir bahwa Maluk melakukan kesalahan besar dan dia ingin memanfaatkannya Kutlushah segera turun bersama pasukannya ke tepi sungai. Tidak ada tentara Mamluk yang menyerang Dia merasa telah memanfaatkan kesempatannya. Kutlushah merasa bahwa dia telah menipu pasuan Mamluk. Tapi ini Adalah Jebakan maut. Maka pasukan mongol dengan semua prajuritnya Turun Ke tepi sungai. Sampai dia bertemu dengan pasukan umat Islam di semua sisi Maka kemudian terjadilah hal yang tidak diinginkan oleh kutlushah, Sungai bereada di belakangnya dan di depannya Umat Islam membentuk setengah lingkaran. Dia tidak menemukan jalan keluar dari jebakan tersebut. Kaum Muslim bertakbir dan melompat layaknya Seekor singa lapar melompat menerkam mangsanya. Dan terjadilah pembunuhan bangsa Mongol tanpa Belas kasihan. Suatu balasan atas umat Islam yang mereka bunuh dan bagi para wanita yang suci dan merdeka yang mereka perkosa. Islam yang mereka hancurkan Dan untuk negara yang mereka rusak. Dan Panah Mamluk menghujani tepat di atas kepala orang-orang Mongol yang busuk. Sampai menghancurkan sebagian besar dari mereka. Kutlushah mencoba untuk melarikan diri dengan segala cara. Namun tidak ada jalan keluar dari pedang umat Islam.Maka pasukan Mongol pun mulai menjatuhkan diri mereka ke Sungai untuk menghindari pembunuhan dan kebanyakan dari mereka tenggelam. Mereka tidak selamat dari Pembantaian tersebut kecuali sepuluh prajurit yang melarikan diri dengan Kutlushah Dari kejaran tiga ratus ribu prajurit. Allah memberikan kemenangan kepada umat Islam Sebuah kemenangan besar. Dan Mengembalikan orang orang Kafir dan sesat ke tempat asal mereka Kemengangan Bangsa Mamluk melawan bangsa Mongol adalah berita besar di seluruh dunia Islam Terutama di Damaskus dan Kairo yang keduanya . Menerima kedatangan Sultan Al-Nasser dan tentara Mamluk. Dan seribu enam ratus tawanan perang Bangsa Mongol, rombongan ini mendapat sambutan hangat Dan disediakan di dalamnya dekorasi dan lampu, dan disiarkanlah kabar baik dan kegembiraan Dan dilantunkan pula oleh para penyair puisi dan lagu mereka. Dan Kutlushah kembali ke Tabriz dalam ketakutan dan keputus asaan Ini menandakan kehancuran negara Mongol, dan menjadi kabar buruk bagi Mahmoud Ghazan. Mahmoud Ghazan meludahi wajah Kutlushah. Dia memerintahkan untuk mengeksekusinya Dan semua pemimpin tentara dieksekusi bersamanya. Dan Allah mimpakan duka yang mendalam kepada Kafir tersebut Maka meningkatlah kesusahannya dan amarahnya hingga darah mengalir dari hidungnya. Sejak kemunculan Jenghis Khan, dan hingga hari ini, Tidak terjadi lagi pada bangsa Mongol peristiwa yang serupa seperti peristiwa Ain Jalut dan seperti kejadian di Shaqhab. Dua peristiwa itu hampir memusnakah bangsa mereka, karena kematian memang lebih pantas mereka. Dan tidak ada yang selamat dari kematian, kecuali mereka yang dilindungi dengan batas hidup yang ditentukan Allah atau memilih menjadi tahanan karena ketakutannya. Ghazan pun hancur karena sedih dan duka. Kesedihannya sampai sampai Sampai menghancurkannya, dan dia tidak hidup lama setelah kekalahannya. Kecuali hanya selama empat puluh hari yang penuh siksaan sampai Dia meninggal. Demikianlah berakhirlah kisah seorang tokoh paling berbahaya dalam sejarah yang mengaku Islam dan memecah kesatuan umat Islam. Ia berusaha untuk memusnahkan suatu negara Islam. Maka Allah membuat rencana untuk membunuhnya Dan memelihara agamanya dan hamba-hambanya. Dan dibuatlah lingkaran kematian Itu berkisar pada mahmud ghazan sang munafik dan pengikutnya. Dengan kematian mahmud ghazan, kekuasaan bangsa mongol di Dunia Islam mulai hancur. Dan jatuh sepenuhnya setelah lima belas tahun setelah pertempuran. Maka pertempuran Itu adalah pertempuran yang sengit di babak terakhir. yang mengakhiri sejarah pasukan mongol yang melegenda di wilayah tersebut. Negara-negara Turkmenistan dibangun di atas sisa-sisa kekuasaan bangsa mongol. Dan orang Mongolia lainnya sibuk dengan perjuangannya dan perselisihan internal. Dan kemudian Mamluk berhasil menghapus kekuasaan Bangsa Mongol setelah lebih dari setengah abad perlawanan dan itu adalah bencana besar bagi Kaisar Byzantium. Tidak ada seorang pun yang tersisa yang dapat membantu orang-orang bizantium untuk bertarung melawan. Panglima Perang Seljuk Rum Seperti Cendreli, Ertugrul dan putranya, Utsman dan lain-lain. Maka orang-orang bizantium pun menjadi mangsa yang mudah untuk mereka. Othman Khan adalah putra Ertugrul Dia dan keturunannyalah yang nantinya akan Menghilangkan negara Bizantium di Anatolia. Tidak ada lagi sekutu bagi Kaisar Byzantium selain tentara bayaran dan para gelandangan. Itu adalah bagian dari Perang dunia yang berakhir Dengan kemenangan Islam. Maka pasukan Bangsa Mongol pun menghilang Setelah itu, kebanyakan dari mereka menjadi Muslim. menghilang bersama bangsa Mongol para pembantu mereka. Orang-orang Armenia menghilang Tentara Salib tidak ada lagi. Dan negara Bizantium yang dulunya berkerja sama dengan Mongol. Othman bin Ertugrul dan keturunannya telah melenyapkannya sampai tidak tersisa Sesungguhnya Agama ini lestari dan akan tetap ada Sampai hari kiamat. Siapa pun yang bermusuhan dengan islam akan binasa Siapa pun yang mengikutinya akan diselamatkan. Semoga kedamaian Tuhan menyertai semua orang yang berjihad untuk meinggikan firman Allah. Para pejuang yang berjuang untuk membesarkan agama ini. Semoga Tuhan mengampuni para syuhada, dan para pejuang umat islam. Pembalasan Atas Runtuhnya Baghdad: Hancurnya Kekaisaran Mongol di Tangan Umat Islam Sumber: Ibnu Katsir. Bidayah wa Nihayah Rasyiduddin Al-Hamadzani. Jawami'u At-Tarikh Ali As-Shalabi. Al-Moghul Baina Al-Intisyar wa Al-Inkisyar pashmorkh. aqdzarul imbroturiyat abadahal muslimun

Target dan Harapan

2 Hari Seminggu Senin-Kamis
Kegiatan Mingguan
20 Halaman Murojaah
Target Harian
1000 Kebaikan
Target kebaikan harian

Pendidikan

PM Gontor
2008
Muhammad
Nabi
Robert T Kiyosaki
Penulis
Will Peters
Developer

Contact

Talk to us

Anda dapat menghubungi Mohammad Izdiyan Muttaqin melalui beberapa cara berikut.

Address:

DD Ross Village 1 Blok E5 Jl. Tanjung, Rt 04 Rw 05 Padurenan, Kec. Gn. Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16340

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 4pm

Phone:

+6281311448187

Flickr Images