Selamat Datang di Website Resmi Mohammad Izdiyan Muttaqin

Silahkan pilih artikel, tombol, atau pun informasi yang anda butuhkan. Channel Youtube Izdiyan dapat anda akses melalui link berikut ini

Find Out More

Artikel Pilihan

Perkenalan

Di sini saya menuliskan beberapa hal tentang perkenalan, atau usaha saya mengenal diri sendiri dan mengenalkan diri saya kepada anda.

Read More

Pro Aktif

Pro Aktif adalah kebiasaan pertama dari 7 kebiasaan manusia yang paling efektif.

Read More

Memperbaiki Indonesia

Bagaimanakah cara untuk memperbaiki Indonesia? apakah kita mampu memperbaiki Indonesia?.

Read More

Cara Meningkatkan Keyakinan dan Kepercayaan Diri

Keyakinan diri, atau yang biasa disebut dengan belief, atau iman, adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sebagai umat beragama, manusia juga sangat tergantung pada keyakinanny.

Read More

Recent Work

8 Jul 2023

Inilah Yang Membuat Saudi Arabia Mau Berdamai dengan Iran

Inilah Yang Membuat Saudi Arabia Mau Berdamai dengan Iran

Normalisasi Hubungan Iran dan Saudi Arabia merupakan sebuah peristiwa yang penting sekaligus dianggap aneh oleh sebagian pengamat Peristiwa normalisasi hubungan bilateral antara Iran dan Saudi Arabia ini menimbulkan banyak sekali pertanyaan pertanyaan paling penting tentu saja kenapa Saudi Arabia bersedia melakukan normalisasi hubungan dengan Iran meskipun sepanjang sejarah Saudi Arabia dan Iran memiliki pengalaman konflik yang cukup panjang Lalu pertanyaannya Kenapa Saudi Arabia bersedia untuk melakukan normalisasi hubungan dan kenapa harus dilakukan tahun ini tepatnya pada Maret 2023 Lalu apa makna dari normalisasi hubungan antara Iran dan Saudi Arabia Apakah ini berarti tidak akan ada lagi krisis antara dua negara besar di Timur Tengah ini Apakah normalisasi hubungan antara Iran dan Saudi Arabia ini akan memiliki dampak yang besar bagi kawasan Timur Tengah terutama sekali negara-negara di sekitar mereka yang seringkali mengalami ketegangan karena konflik kepentingan antara Iran dan Saudi Arabia Lalu Bagaimana tanggapan Israel terhadap normalisasi hubungan ini dan bagaimanakah Amerika Serikat bersikap terhadap normalisasi hubungan Iran dan Saudi Arabia? Sebelum kita lanjutkan saya ingin memberikan informasi penting bagi Anda yang mungkin belum tahu bahwa pada bulan Maret tahun 2023 terjadi komunikasi intensif antara tiga negara yaitu Iran Saudi Arabia dan Cina komunikasi intensif ini berupaya membangun kembali hubungan antara Iran dan Saudi Arabia yang sempat terputus setelah terjadi diskusi panjang antara perwakilan Iran dan Saudi Arabia yang di mediasi oleh Cina akhirnya mereka tiga negara tersebut memutuskan bahwa Iran dan Saudi Arabia telah bersepakat untuk melakukan normalisasi hubungan diplomatik pengumuman ini tentu saja mengagetkan banyak negara dan juga banyak pengamat Perlu kita ketahui juga bahwa pengumuman normalisasi hubungan diplomatik antara Iran dan Saudi Arabia ini terjadi setelah adanya perundingan yang cukup panjang selama kurang lebih 5 hari antara tanggal 6 Maret sampai diumumkannya hasil perundingan pada tanggal 10 Maret 2023 Perlu kita ketahui juga bahwa normalisasi hubungan ini merupakan ide dari presidensi jinping ketika berkunjung ke Saudi Arabia di bulan Desember Tahun 2022 Ide Untuk mengadakan perundingan yang bertujuan untuk normalisasi hubungan antara Iran dan Saudi Arabia ini kembali muncul ketika presiden Iran Ibrahim ar-roisi berkunjung ke Cina pada bulan Februari 2023. Kita perlu mengingat kembali bahwa Saudi Arabia memutus hubungan diplomatik dengan Iran tepatnya pada tanggal 3 Januarii 2016 Pemutusan hubungan diplomatik ini terjadi setelah para demonstran Irene menyerang kedutaan besar Saudi Arabia di Teheran setelah Saudi Arabia mengeksekusi 47 tokoh-tokoh syiah di Saudi Arabia Salah satu tokoh Syiah penting yang dieksekusi adalah seorang ulama Syiah bernama nimr annamir Bersamaan dengan itu beberapa negara Teluk juga memutus hubungan bilateral dengan republik Islam Iran seperti Uni Emirat Arab dan juga Kuwait Perlu kita ingat juga bahwa hubungan antara Iran dan Saudi Arabia memang tidak baik terutama setelah revolusi Iran yang terjadi tahun Tahun 1979 Kondisi hubungan antara Iran dan Saudi Arabia memang naik turun kadang membaik dan kadang memburuk dan dalam beberapa waktu terakhir sebenarnya hubungan kedua negara bisa dikatakan memburuk. Terutama setelah tahun 2016. Salah satu penyebabnya adalah karena Saudi Arabia merupakan salah satu negara yang menolak program nuklir Iran sebagaimana juga ditolak oleh banyak negara-negara lain di duniaSelain itu ada pula pengamat yang berpendapat bahwa Saudi Arabia sebenarnya memiliki hubungan tidak resmi dengan Israel untuk mengamankan wilayah timur tengah dengan memusuhi Iran. Selain itu Saudi Arabia dan juga Iran juga terlibat dalam konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah di luar wilayah mereka seperti yang terjadi di Syria maupun di YamanYang paling penting tentu saja yang terjadi di Yaman yang bisa dikatakan menjadi medan pertempuran antara Saudi Arabia dengan Iran meskipun terjadi di luar wilayah kedua negara tersebut. Selain itu juga kedua negara tersebut saling menuduh Iran menuduh Saudi Arabia ikut campur dalam urusan dalam negeri Yaman dan berusaha menjatuhkan rezim yang berkuasa sementara Saudi Arabia menuduh Iran melakukan penyerangan terhadap wilayah teritorial Saudi Arabia di tahun 2019 dan tahun 2022 Mari kita kembali kepada pertanyaan penting yang kita sebutkan di awal yaitu Kenapa Saudi Arabia bersedia melakukan normalisasi hubungan dengan Iran padahal sebagaimana kita sebutkan tadi Iran pernah menyerang wilayah Saudi Arabia di tahun 2019 saat itu Iran melakukan penyerangan terhadap fasilitas penambangan perusahaan aramco milik Saudi Arabia di wilayah abqaiq dan khurais. Saat itu Saudi Arabia dan negara-negara teluk sebenarnya berharap agar Amerika melakukan sesuatu karena perlu kita ketahui bahwa Amerika memang memiliki pangkalan militer di wilayah teluk dan Amerika sebenarnya bisa dikatakan merupakan negara pelindung bagi negara-negara Arab terutama negara-negara teluk dan negara-negara teluk juga mengharapkan adanya perlindungan militer dan keamanan dari Amerika Serikat namun yang terjadi ternyata Amerika Serikat yang saat itu dipimpin oleh presiden Trump tidak melakukan respon apapun terhadap penyerangan Iran yang mengakibatkan kerusakan yang cukup membahayakan bagi Saudi Arabia Lalu setelah itu terjadi penyerangan lagi pada tahun 2022 orang-orang Houthi yang didukung oleh Iran menyerang wilayah Uni Emirat Arab. Penyerangan terhadap Uni Emirat Arab ini terjadi di hari yang sama dengan kunjungan Israel ke Uni Emirat Arab dan saat itu Amerika Serikat sudah dipimpin oleh joe biden. Dan setelah serangan terhadap Uni Emirat Arab itu Amerika juga tidak memberikan respon apapun maka dari itu Saudi Arabia dan juga negara-negara Teluk merasa bahwa sepertinya Amerika Serikat sudah tidak lagi memiliki hasrat untuk melindungi kepentingan negara-negara teluk. karena memang di masa Barack Obama Amerika sudah mulai memindahkan fokusnya dari Timur Tengah ke Asia maka Amerika melakukan beberapa kesepakatan penting dengan negara-negara Asia seperti Vietnam Filipina termasuk Australia untuk menjaga kepentingan-kepentingan Amerika di Asia dan para pengamat juga berpendapat bahwa Amerika dan Saudi Arabia dalam beberapa waktu terakhir memang memiliki hubungan yang tidak terlalu baik Ditambah lagi dengan munculnya kasus Jamal Kasogi dan krisis minyak dan energi yang disebabkan perang Ukraina yang membuat Amerika menjadi terdesak untuk meminta suplai minyak tambahan dari Saudi Arabia dan negara-negara teluk. Selanjutnya negara-negara Teluk termasuk Saudi Arabia melihat bahwa Amerika seolah-olah tidak mampu melindungi negara-negara teluk yang ada di Timur Tengah dari serangan Iran Kondisi ini yaitu semakin berbahayanya ancaman Iran dan tidak berdayanya Amerika menghadapi serangan-serangan Iran di Timur Tengah membuat Saudi Arabia dan negara-negara teluk terbesar untuk menghadapi Iran dengan kekuatan mereka sendiri tanpa mengandalkan kekuatan militer Amerika ataupun kekuatan diplomasi Amerika Lalu Pertanyaan selanjutnya Bagaimana Saudi Arabia dan negara-negara teluk menghadapi Iran Saudi Arabia dan negara-negara teluk telah berusaha menghadapi Iran dengan berbagai cara di masa lalu negara-negara teluk pernah berperang dengan Iran dalam perang Iran Irak yang terjadi antara tahun 1980 sampai 1988 Mereka juga pernah mencoba perang proxy atau perang jarak jauh yang pernah terjadi di Yaman dan sampai sekarang Sebenarnya masih berlangsung. Saudi Arabia dan negara-negara teluk juga sudah mencoba bergabung dengan negara-negara Barat dan sekutu-sekutu mereka untuk memberikan sanksi ekonomi kepada Iran Selain itu Saudi Arabia dan negara-negara teluk juga sudah mencoba untuk menggoyang pemerintahan Iran dari dalam namun tentu saja belum memberikan hasil yang memuaskan Semua cara itu sudah dicoba tetapi belum memberikan hasil yang memuaskan lalu apa yang bisa dilakukan oleh Saudi Arabia dan negara-negara teluk satu-satunya jalan adalah melalui perundingan Sebenarnya usaha perundingan sudah dilakukan oleh Iran dan Saudi Arabia sejak tahun 2019 dan 2020 Lalu selanjutnya Pada bulan April tahun 2021 usaha perundingan antara Saudi dan Arab Saudi dan Arabia juga diusahakan dan usaha tersebut dilakukan di dua tempat yaitu di Masqat kemudian baghdad. Dalam perundingan-perundingan itu Saudi Arabia dan Iran melakukan perundingan yang cukup panjang Namun perundingan-perundingan di Baghdad dan maskot itu tidak memberikan hasil yang memuaskan. Hingga selanjutnya pada bulan Maret tahun 2023 usaha perundingan kembali dilakukan antara Iran dan Saudi Arabia yang dimediasi oleh Cina dan ternyata usaha terakhir ini berhasil lalu pertanyaannya Mengapa perundingan yang di mediasi oleh Cina itu bisa sukses memberikan hasil yang lebih memuaskan dibandingkan usaha-usaha perundingan sebelumnya Ada tiga hal penting yang membuat perundingan di tahun 2023 ini berhasil hal yang pertama adalah bahwa Iran sedang mengalami kondisi hubungan diplomatik yang sangat buruk dengan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya Seluruh jalan untuk mencapai kesepakatan dalam masalah nuklir di Iran ternyata sudah tertutup tidak ada jalan untuk mencapai kesepakatan dalam hal pengembangan nuklir negara-negara barat pun memandang bahwa sudah tidak mungkin bagi negara-negara barat menghentikan usaha pengembangan senjata pemusna masal di Iran karena pengembangan senjata pemusnah Massal Iran sudah sedemikian maju sehingga tidak mungkin lagi dihentikan. Bahkan ada pula pengamat yang berpandangan bahwa saat ini Timur Tengah berada dalam kondisi yang berbahaya karena perang besar sangat mungkin pecah di kawasan Timur Tengah terutama antara Iran dengan musuh terbesarnya yaitu Israel Perkembangan kekuatan militer di Iran dan ketegangan yang ada di Timur Tengah dapat membuat perang pecah dalam waktu dekat dan hal ini tidak dapat dihentikan bahkan oleh negara-negara besar di barat Lalu apa pengaruhnya bagi Saudi Arabia dan negara-negara teluk hal ini membuat negara-negara teluk merasa semakin terancam dengan semakin menguatnya pengaruh Iran dan semakin beraninyaran melakukan penyerangan-penyerangan terhadap wilayah kekuasaan negara-negara Teluk seperti yang terjadi di mana Iran menyerang Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab dan negara-negara teluk menyadari bahwa mereka tidak mungkin dapat mengalahkan Iran dan mereka pun tidak mau menjadi korban perang dan tidak mau pula wilayah mereka menjadi medan pertempuran dan mereka pun tidak mau wilayah mereka menjadi hancur karena perang yang mungkin terjadi Tentu saja Saudi Arabia dan negara-negara teluh memang tidak suka dengan Iran namun apa boleh buat mau tidak mau Iran adalah tetangga mereka dan mereka tidak mungkin memindahkan Iran ke wilayah lain seperti ke wilayah Amerika Selatan atau ke Afrika Selatan misalkan maka mau tidak mau mereka harus menerima Iran dan berusaha berdamai dengan Iran. Para politisi di Negara teluk juga menyadari bahwa jika mereka memaksakan diri untuk menghadapi Iran dengan kekuatan militer mereka Maka mereka akan mengalami kerugian yang sangat besar dan tentu saja peran terbuka dengan Iran membutuhkan biaya yang sangat besar. Makan gara-gara Teluk pun mereka mengambil sikap yang masuk akal yaitu mereka berusaha meyakinkan Iran bahwa mereka tidak ingin menjadi musuh Iran dan Iran tidak perlu mengarahkan roda-roda Iran ke wilayah mereka hal ini bahkan disampaikan oleh para petinggi negara-negara teluk seperti Qirqasy Yang mengatakan bahwa Uni Emirat Arab tidak akan menjadi bagian dari negara-negara yang mendukung Amerika atau Israel untuk menyerang Iran dan juga mengatakan bahwa Uni Emirat Arab akan segera mengirimkan diplomatnya ke Iran dan mengembalikan hubungan diplomatik yang pernah terputus di tahun 2016. Dan sikap yang sama juga diambil oleh negara Kuwait Hal kedua yang membuat perundingan yang dimediasi cina ini berhasil adalah karena sebenarnya sudah ada perundingan antara tiga negara penting yaitu Israel Saudi Arabia dan Amerika dan Saudi Arabia yang memberikan beberapa syarat kurang lebih ada 15 syarat yang diajukan Saudi Arabia untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel dan menjadi partner Amerika di Timur Tengah dan dari syarat-syarat tersebut, ada dua syarat yang akan saya sebutkan, yang pertama yang membuat Amerika keberatan adalah bahwa Saudi Arabia ingin agar Amerika Serikat membantu dan mendukung Saudi Arabia untuk mengembangkan teknologi nuklir meskipun teknologi nuklir yang ingin dikembangkan oleh Saudi Arabia bertujuan untuk tujuan-tujuan perdamaian namun tentu saja terbuka kemungkinan bahwa nantinya Saudi Arabia akan mengembangkan teknologi nuklir untuk membuat senjata pemusnah massal Hal ini tentu saja tidak diinginkan oleh Amerika dan Israel pengembangan teknologi nuklir di Saudi Arabia bisa jadi akan melahirkan ancaman baru bagi mereka di samping ancaman yang sudah ada yaitu Iran Syarat lain yang diajukan saudi arabia, ialah saudi arabia ingin agar Amerika Memberikan perlindungan militer kepada Saudi Arabia dan jika Saudi Arabia diserang oleh negara lain maka Amerika Serikat memiliki kewajiban untuk memerangi negara tersebut artinya dengan persyaratan ini seolah-olah Saudi Arabia ingin menjadi bagian dari NATO karena jika satu negara NATO diserang oleh negara lain maka seluruh negara NATO akan memerangi negara yang menyerang tersebut Namun syarat ini ternyata membuat Amerika keberatan hingga akhirnya kesepakatan antara Saudi Arabia Israel dan Amerika belum dapat diwujudkan. Maka Saudi Arabia sebenarnya berusaha menekan Amerika dan Israel dengan mendekati Iran Hal ini tentu saja akan membuat Amerika dan Israel merasa tertekan ketika Saudi Arabia ditakut-takuti dengan nuklir Iran, Dan Amerika kerap menjanjikan keamanan dan perlindungan militer pada Saudi Arabia yang ternyata tidak didapatkan oleh Saudi Arabia maka Saudi Arabia pun melakukan tindakan yang sangat frontal yaitu langsung mendekat kepada sumber utama ancaman yaitu mendekati Iran yang juga ditakuti oleh Amerika dan Israel Hal ini tentu saja mengagetkan Barat Dan jika perundingan antara Iran dan Saudi Arabia ini berhasil akan ada banyak sekali hal positif yang terjadi tentu saja konflik di Timur Tengah bisa jadi akan mereda dan jika perundingan ini berhasil maka bisa jadi ini adalah sebuah peristiwa besar di kawasan Timur Tengah yang mungkin merupakan salah satu peristiwa paling penting dalam satu dekade terakhir yang pengaruhnya bisa jadi sebesar pengaruh musim semi Arab atau Arab Spring. Hal ketiga yang membuat perundingan antara Iran dan Saudi Arabia berhasil di tahun 2023 untuk melakukan normalisasi hubungan diplomatik antara kedua negara adalah masuknya Cina ke dalam Arena perundingan memberikan pengaruh sangat besar karena Cina adalah salah satu negara besar yang memiliki pengaruh sangat kuat di dunia internasional sebuah negara yang dihormati sekaligus ditakuti bukan hanya oleh negara-negara di Timur Tengah tetapi juga oleh negara barat termasuk Amerika Serikat Dan ini adalah kali pertama negara besar ikut berpartisipasi mendampingi perundingan damai antara Iran dan Saudi Arabia maka masuknya Cina ke dalam Arena perundingan membuat Iran dan Saudi Arabia menjadi semakin percaya diri untuk melakukan normalisasi hubungan diplomatik Lalu pertanyaannya Mengapa cina sangat bersemangat mendamaikan Iran dan Saudi Arabia jawabannya sangat mudah yaitu karena cina sangat membutuhkan bahan bakar dari kedua negara tersebut ekonomi cina sangat bergantung kepada sumber energi yang ada di Timur Tengah dan dua negara besar yang menyumbang energi sangat banyak bagi Cina adalah Iran dan Saudi Arabia dan jika terjadi perang antara Iran dan Saudi Arabia maka negara yang akan panik dan rugi tentu saja Cina karena pasokan energi mereka akan terancam jika ada perang antara Iran dan saudara Arabia dan cara terbaik untuk mengamankan pasokan minyak bagi Cina adalah dengan mewujudkan perdamaian di kawasan Timur Tengah terutama perdamaian antara dua negara penting yang seringkali terlibat konflik yaitu Iran dan Saudi Arabia yang dua-duanya merupakan negara pemasok bahan bakar yang penting bagi Cina Lalu apa pentingnya hubungan diplomatik antara Iran dan Saudi Arabia negara-negara yang terlibat konflik memang tetap membutuhkan hubungan diplomatik Amerika Serikat dan Cina seringkali terlibat konflik kepentingan namun keduanya sama-sama masih memiliki hubungan diplomatik Begitu juga dengan Amerika dan Rusia yang seringkali memiliki konflik namun keduanya juga masih memiliki hubungan diplomatik maka sebenarnya Irene dan Saudi Arabia sudah berada pada jalur yang benar keduanya memang sangat rentan terlibat konflik namun komunikasi antar kedua negara tetap harus terjadi agar konflik tidak meningkat dan ketegangan bisa diminimalisir normalisasi hubungan antara Iran dan Saudi Arabia merupakan sebuah perkembangan yang cukup positif bagi kawasan Timur Tengah dan mudah-mudahan ini menjadi awal bagi perdamaian yang lebih langgeng di kawasan Timur Tengah sebuah kawasan yang dianggap sebagai salah satu kawasan paling tidak stabil di muka bumi ini yang penyebabnya antara lain karena struktur batas-batas wilayah negara yang tidak dibuat berdasarkan kesamaan ras bahasa dan agama namun dibuat hanya berdasarkan kepentingan negara-negara pemenang perang. Ada yang mengatakan bahwa sepanjang usia kita kita akan tetap mendengar berita-berita tentang peperangan di Timur Tengah namun mudah-mudahan normalisasi hubungan antara Iran dan Saudi Arabi ini membuat pendapat itu tidak menjadi kenyataan

Target dan Harapan

2 Hari Seminggu Senin-Kamis
Kegiatan Mingguan
20 Halaman Murojaah
Target Harian
1000 Kebaikan
Target kebaikan harian

Pendidikan

PM Gontor
2008
Muhammad
Nabi
Robert T Kiyosaki
Penulis
Will Peters
Developer

Contact

Talk to us

Anda dapat menghubungi Mohammad Izdiyan Muttaqin melalui beberapa cara berikut.

Address:

DD Ross Village 1 Blok E5 Jl. Tanjung, Rt 04 Rw 05 Padurenan, Kec. Gn. Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16340

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 4pm

Phone:

+6281311448187

Flickr Images