Selamat Datang di Website Resmi Mohammad Izdiyan Muttaqin

Silahkan pilih artikel, tombol, atau pun informasi yang anda butuhkan. Channel Youtube Izdiyan dapat anda akses melalui link berikut ini

Find Out More

Artikel Pilihan

Perkenalan

Di sini saya menuliskan beberapa hal tentang perkenalan, atau usaha saya mengenal diri sendiri dan mengenalkan diri saya kepada anda.

Read More

Pro Aktif

Pro Aktif adalah kebiasaan pertama dari 7 kebiasaan manusia yang paling efektif.

Read More

Memperbaiki Indonesia

Bagaimanakah cara untuk memperbaiki Indonesia? apakah kita mampu memperbaiki Indonesia?.

Read More

Cara Meningkatkan Keyakinan dan Kepercayaan Diri

Keyakinan diri, atau yang biasa disebut dengan belief, atau iman, adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sebagai umat beragama, manusia juga sangat tergantung pada keyakinanny.

Read More

Recent Work

30 Nov 2013

Cipto the Cool Guy...

Cipto the Cool Guy...

Salah satu sudut di Gontor 2
Tulisan ini aku tulis khusus untuk temanku, Cipto. Entah di mana dia sekarang, aku sudah tidak memiliki kontak lagi. Cipto adalah seorang kawanku di kamarku di Gedung Utama Atas. Cipto adalah sosok yang kalem dan tenang. Tidak seperti yang lainnya dia selalu terlihat kalem di setiap situasi. Rambutnya agak ikal, dan di hidungnya ada tahi lalat. Matanya minus, tapi dia tidak mau memakai kacamata. Dan matanya pun terlihat selalu sayu dan teduh.

Cipto berasal dari Banten. Di Gontor kita sebagai santri memiliki persatuan-persatuan perdaerah yang biasa disebut konsulat. Dan Aku bergabung dengan konsulat Banten sama dengan Cipto. Kami sering mengobrol bareng dan dengan berbagai kegiatan yang ada kami menjadi cukup dekat satu sama lain.

Ada suatu kisah yang sangat aku ingat dengan Cipto. Suatu pagi, ketika kami para santri sedang bersiap-siap untuk pergi ke masjid, aku mendapati kunciku hilang. Aku pun tidak bisa membuka lemari pakaianku, yang di dalamnya terdapat sandal dan gayung yang biasanya kugunakan ketika pergi ke kamar mandi karena gedung kamar mandi tersebut memang tidak menyatu dengan asramaku. Aku kala itu benar-benar kebelet ingin buang air kecil.

Akhirnya yang terjadi selanjutnya adalah aku benar-benar panik. Sekujur tubuhku tegang. Aku sungguh tidak mampu menahan dorongan air yang ingin keluar itu. Aku meringis dan berkata kepada teman-temanku yang ada di sekelilingku, " Kunci ane ilang nih! kebelet banget pengen kencing, pinjem kunci nt dong!". Satu persatu kunci aku coba untuk membuka lemariku itu. Aku sungguh panik ketika itu. Dan kemudian dengan santainya Cipto mendekati lemariku dan mencoba membuka gemboknya dengan kunci miliknya, begitu tenangnya dia membuka dan ternyata gembok lemariku terbuka!

Aku pun tersenyum lebar dan berkata "Alhamdulillah... makasih Cipto!", akhirnya terbuka juga, dan aku bergegas mengambil gayung dan sandalku. Serta merta aku turun ke bawah dan pergi ke hamam. Dan air yang sudah ngotot dari tadi ingin keluar pun akhirnya bisa kukeluarkan. :D

Kebersamaan dengan teman-teman seperti Cipto dan teman-temanku yang lainnya berlangsung setiap hari selama beberapa bulan itu. Kami dimarahi sama-sama, dimotivasi sama-sama, ke masjid 5 kali sehari, makan ke dapur 3 kali sehari, mengikuti latihan percakapan Bahasa Arab yang tidak pernah sukses, karena seingatku selama enam bulan aku di Gontor 2 aku memang belum bisa berbicara Bahasa Arab dengan baik. Sesuatu yang mungkin akan menjadi bahan cerita di kisah-kisah selanjutnya

28 Nov 2013

GU Atas

GU Atas

Gedung Utama Gontor 2 dilhat dari depan

GU adalah singkatan dari Gedung Utama. Gedung ini adalah wajah Gontor 2. Sebagaimana kawan-kawanku yang lainnya, aku tinggal di gedung ini selama beberapa bulan selama menjalani persiapan menghadapi ujian masuk Gontor. Gedung ini terdiri dari dua lantai. Di Lantai satu sebelah utara ada beberapa ruangan yang digunakan untuk kantor guru, ruang kelas, dan ruang penampungan orang sakit. dan di Lantai dua sebelah utara ada kamar-kamar santri dan dipisahkan dengan tangga di sebelah selatan lantai dua terdapat beberapa kelas dengan sebuah sekat yang bisa dibuka, kelas-kelas tersebut akan menjadi aula ketika sekat-sekatnya dibuka.

Di GU atas ini kami memiliki Musyrif Maskan atau pembimbing asrama atau Ustadz-ustadz yang juga tinggal berdampingan kami. Para Musyrif tinggal di kamar pojok yang berdekatan dengan tangga. Di Gontor dua Ustadz memang tidak terlalu sering turun ke anggota, tetapi ketika itu Ustadz memang memainkan peran penting dalam kehidupan kami, dari Ustadz kami mendapat contoh, bimbingan, inspirasi, dan motivasi. Di Rayon (asrama) kami ini aku sangat ingat dengan Ust. Jupri. Ustadz Jupri berasal dari Kalimantan. Ust. Jupri hafal 15 juz al-Qur'an dan juga pandai bermain organ. Yang aku ingat dari beliau adalah ketika beliau mengatakan bahwa beliau sedang bingung memilih antara beasiswa di Leiden University Belanda atau di Madinah University, pilihan yang sangat menarik, hehehehe... Benar-benar pilihan yang mengagumkan bagi kami yang bahkan masuk Gontor pun belum.

Di GU inilah aku bertemu teman-teman baru. Dan hari pertama aku beraktifitas sungguh berkesan, karena hari itu terasa begitu melelahkan..., sangat melelahkan. Aku baru merasaan bagaimana rasanya harus terbangun pukul 4 pagi sebelum shubuh aku tidak dibangunkan, aku terbangun mendengar murottal al-Qur'an yang dipasang dengan kencangnya. Terlihat di sekelilingu orang-orang mulai bangkit dan berganti pakaian dengan pakaian sholat. Dan dari situ kami berjalan terburu-buru menuju masjid. Sudah ada Ustadz yang berdiri di tengah jalan memotivasi kami untuk bergegas. Dan begitulah setiap pagi aku menjalani pagi di hari-hari biasa.

Di Pondok Gontor 2 ini pula aku pertama kali belajar mencuci baju sendiri. di Gontor 2 kita terbiasa mencuci di hamam (kamar mandi) di depan asrama kami yang merupakan bangunan yang terpisah dari asrama. Di sana berjejer kamar mandi-kamar mandi cukup banyak dan di depan kamar mandi tersebut terdapat paralon-paralon dari besi yang dibuat membentang setinggi pinggang. Dari paralon itu keluar air dari lubang-lubangnya, dan dari air yang keluar itulah kami mencuci baju. Satu hal yang aku ingat dari pesan ibuku adalah: "Jangan lupa cuci baju setiap hari!". Hm... Aku memang orang yang tidak mau ambil pusing dengan nasihat orang tua, biasanya akan langsung aku kerjakan tanpa berfikir lagi. Dan aku pun mencuci baju setiap hari. Ada seorang kawan sekamarku bernama Romi, dia berasal dari Jombang, dan ketika melihatku membawa ember dan mencuci setiap hari, dia terheran-heran. Sepertinya memang cuma aku yang ketika itu mencuci baju setiap hari.

Satu hal yang aku tidak tahu kala itu adalah bahwa baju kemeja harus dibuka dahulu kancingnya sebelum dicuci. Dan karena itulah kemejaku yang sudah dicuci akhirnya lepas kancingnya satu persatu. Aku ketika itu menyikapinya dengan memakai peniti, dan memang akhirnya cukup rapih, namun memang aku akui salah satu kemejaku sampai hanya menyisakan satu buah kancing, dan sisanya aku menggunakan peniti :D

O iya, di Gedung Utama ini kami tinggal bersama sekitar 30-40 orang satu kamar. Aku baru menyadari bahwa manusia bisa demikian fleksibel. Tanpa ranjang, tanpa bantal, dan kami tidur dengan nyenyak setiap harinya. Bagi kami kala itu, tidur adalah sebuah kemewahan. Aktifitas yang padat dihiasi dengan lari ke sana dan kemari dari sebelum shubuh hingga malam pukul 10 membuat kami sudah sangat bersyukur bahwa kami bisa tidur.

Percakapan menarik antara kami adalah ketika kami berebut untuk bisa piket menjaga asrama. Kami begitu senang dan semangatnya menjaga asrama dan tidak mengikuti aktifitas seperti biasa, hanya karena dengan menjadi penjaga asrama kami bisa mendapatkan waktu untuk tidur tambahan :D.

DELAPAN KIAT BISNIS T. P. RACHMAT

DELAPAN KIAT BISNIS T. P. RACHMAT


Setiap entrepreneur mempunyai jurus masing-masing sesuai dengan latar belakang, pengalaman, kematangan, usia serta pengalaman hidupnya. Bagaimana kiat bisnis T.P. Rachmat yang justru mulai menjadi entrepreneur di usia 55 tahun. Berikut jurus-jurus Teddy.

1. Cari “angin” yang besar untuk memilih bisnis yang akan ditekuni.

    Ibarat main layangan, harus mencari angin yang kuat. Kalau tidak, layangannya tidak akan naik. Kalau anginnya hanya sepoi-sepoi, layangannya tidak akan kemana-mana. 

2. Ciptakan keunikan bisnis yang dipilih.

    Kalau keunikan itu tidak diketemukan, maka bisnis Anda tidak akan kemana-mana. Ia hanya akan menjadi pemenang kalau punya keunikan. Misalnya, perusahaan saya, ASSA Rent. Keunikannya sederhana sekali. Dalam bisnis rental mobil, keuntungannya bukan pada waktu menyewakan kendaraan ke pelanggan, melainkan pada waktu menjual kembali mobil yang dimiliki. Kalau resale value mobil kami paling tinggi, maka keunikannya adalah dengan melakukan perawatan yang paling sempurna. Keunikan kedua adalah kemampuan memberikan customer satisfaction.

    Contoh lain adalah Lion Air yang memiliki keunikan berupa memiliki pesawat-pesawat terbang baru, tetapi harga tiketnya paling murah. Dalam usia tergolong muda, Lion Air kini bisa menguasai pasar. Mungkin sekarang jumlah penumpang lebih banyak dibanding pesaingnya. Air Asia juga punya keunikan efisiensi karena hanya menerbangkan satu tipe pesawat tertentu dan memilih terbang dalam jarak tidak lebih dari 4-5 jam sehingga pesawatnya bisa terbang dua-tiga kali sehari dan harga tiketpun bisa diturunkan.

3. Leveraging dari keunikan bisnis yang dipilih.

    Harta datang salah satunya dari leveraging. Geber habis-habisan bisnisnya setelah mempunyai keunikan atau keunggulan. Kalau perlu sampai kompetitor mati. Sampai pernah saya bercanda kepada salah satu direksi saya, bahwa Anda belum melakukan pekerjaan dengan baik apabila belum sampai dipanggil Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Namun, Anda tidak perlu baku hantam dengan kompetitor kalau Anda bisa memaksimalkan keunggulan bisnis Anda.

    Misalnya, Grup Astra. Hampir di semua bidang bisnis yang mereka geluti, mereka dalam posisi nomer satu, baik itu di bisnis mobil, motor, jasa keuangan, maupun peralatan berat. Itu karena mereka menciptakan keunikan dan melakukan leveraging keunikan itu. Alhasil, kapitalisasi pasar dari saham Astra adalah yang terbesar di Indonesia. 

    Begitu pula ketika saya membangun Grup Adira. Filosofinya juga sama, yaitu menciptakan keunikan, yaitu kuat dalam hal funding. Financial services tanpa funding yang kuat tidak akan pergi kemana-mana. Maka, tak heran kalau sekarang Adira saya lepas karena saya melihat  saya sudah tidak sanggup menjaga kekuatan funding Adira, sehingga kami jual ke Bank Danamon karena bank memiliki kekuatan funding. Jadi, lupakan hal-hal yang tidak penting. Apa yang membuat Anda berbeda, itulah yang harus digenjot. Sementara itu, kompetitor lain mungkin timbul tenggelam

4. Lakukan eksekusi dengan baik dan benar.

    Eksekusi adalah segalanya. Eksekusi mencakup people, proses, dan transparansi, serta kepemimpinan yang baik. Tanpa itu, bisnis Anda tidak akan kemana-mana.

5. Carilah orang bertalenta.

    Saya dalam mencari orang selalu adalah orang yang bertalenta. Saya tidak mencari orang yang paling berpengalaman atau yang paling pintar, saya cari talenta yang paling baik. Dalam merekrut orang, prinsip saya sederhana, orang itu berkarakter, memiliki passion, dan cukup pintar. Orang seringkali mencari yang paling pintar dahulu, tetapi buat saya tidak. Saya justri melihat karakternya dahulu dan kemudian kemauannya. Orang walau tidak pintar sekali, tetapi kalau punya kemauan tinggi dengan tanya kiri-kanan, ia juga bisa handal dalam menjual produk. Apalagi pekerjaan di Indonesia tidak begitu kompleks.
    Bila sudah memiliki bibit atau talenta yang baik, maka kita harus mencarikan tanah yang subur supaya bibit itu bisa menjadi pohon yang kuat. Tanah yang subur itu antara lain recognizing, celebrating, dan appreciating. Tak kalah penting juga soal reward atau kompensasinya. Namun, tidak hanya masalah salary yang harus memadai, tetapi kita juga harus bisa memberikan career opportunity, environment kerja, atmosfer kerja, dan pride atau kebanggaan bekerja di perusahaan kita. Anda harus menyentuh dia, tidak cukup dengan uang karena kalau ada yang berani memberikan gaji lebih tinggi, dia akan segera pindah.

6. Mengutamakan membangun proses, bukan berorientasikan hasil semata.

    Manajemen perusahaan pada dasarnya adalah masalah proses. Kalau prosesnya baik, maka hasilnya juga baik. Orang Toyota mengajarkan kalau semua sekrup dipasang dengan baik, maka mobil itu akan berjalan dengan baik. Jangan terlalu mengejar hasil atau result karena hasil bisa saja karena kebetulan atau keberuntungan karena “angin” lagi kencang, sehingga profit besar. Padahal, Anda tidak bisa mengontrol profit, yang bisa Anda kontrol adalah prosesnya. 
    Untuk itu perlu standarisasi. Lihat saya pelayanan pramugari Singapore Airlines yang punya standar untuk jongkok bila berbicara dengan penumpang pesawat kala terbang. Jadi, keunikan bisnis yang kita miliki juga harus dibuat standarnya.
    Ada perkataan bagus dalam buku Jim Collins yang berjudul Great by Choice, yaitu fanatic discipline. Untuk membuat standar itu memang kita harus berkeringat dan berdarah-darah, demi mengejar kesempurnaan. Itu memang melelahkan, tetapi tanpa itu, kita tidak akan kemana-mana. Lihat Toyota yang terus mengejar berupaya mengurangi kesalahan pembuatan produk. Itu pasti sangat melelahkan.

7. Melakukan transparansi dan good governance.
 
    Kalau tidak transparan dan good governance, bisnis kita tidak akan sustainable. Kita bisa saja menang sesaat, tetapi tidak sustainable. Mungkin bisa menang terus, tetapi suatu bisa jatuh. Kalau kita tidak transparan, pasti ada sesuatu yang disembunyikan. Dan, itu pasti yang busuk. Misalnya bayarlah pajak dengan penuh, bayar lebih pun tidak apa-apa. Tetapi, dengan transparansi, segala borok bisa keluar semua.

8. Menjalankan kepemimpinan yang baik.

    Kesemua hal di atas tentu dijalankan oleh pemimpin. Menurut saya, menjadi pemimpin yang baik itu sederhana, berusaha memberikan contoh. Khalifah Umar bin Khattab memberikan nasehat, bila maju perang, pemimpin paling dulu, tetapi kalau makan, paling belakang. Itulah pemimpin. Saya juga kagum dengan keberhasilan Lee Kuan Yew dalam membesarkan Singapura seperti sekarang. Menurut saya, itu karena mereka tidak pernah puas dalam membangun negaranya. Ketika memisahkan diri dari Malaysia, pendapatan Singapura
hanya seperempat dari Malaysia, tetapi sekarang jauh lebih besar. Bahkan, pendapatan per kapita mereka sekarang nomer dua terbesar di dunia. Padahal, Singapura adalah negara yang tidak punya apa-apa. Itu karena mereka memiliki mimpi yang tidak terbatas dan tidak pernah bilang cukup, bukan dalam artian cukup buat diri sendiri, tetapi cukup buat semua. ###

(redaksi@wartaekonomi.com)

Foto: Sufri Yuliardi

Sumber: Warta Ekonomi No.04/2012

4 Nov 2013

Pergi Ke Gontor 2

Pergi Ke Gontor 2


Saya harus berangkat menuju Ponorogo Jawa Timur. Umur saya ketika itu sekitar 15 tahun, dan waktu itu tahun 2004. Bisa dibilang cukup besar dan bisa dibilang cukup kecil. Aku saat itu memutuskan untuk mondok di gontor. Keputusan yang menurutku sendiri sangat frontal. Jangankan aku, orang tuaku pun kaget mendengar keputusanku ini. Aku juga tidak bisa menjelaskan dengan spesifik tentang motivasi apa yang mendorongku untuk pindah dari Ciputat yang secara kehidupan lebih kota ke Madusari Ponorogo, yang secara kehidupan lebih kampung.

Saya sebenarnya sudah sering ke Ponorogo. di Ponorogo ada Mbah Tur, Mbah Tur adalah tante dari bapakku, dan hampir setiap tahun di saat pulang kampung ke Ngawi, Bapak dan Kami sekeluarga selalu menyempatkan mampir ke tempat Mbah Tur. Dan kali ini setelah mampir ke tempat Mbah Tur, kami pun bergerak menujur Gontor 2. 

Gontor dua kala itu terlihat cukup keren bagiku. Saat terakhir kali aku ke gontor adalah ketika Mas Aaf kakakku ingin masuk Gontor, sekitar tahun 1999. Dan pada tahun itu, gontor 2 belum dibangun, dan kami akhirnya mengunjungi gontor 1 di daerah Mlarak yang tidak terlalu jauh dari posisi gontor 2 ini. Kala itu Gontor memang belum punya cabang. Dan Gontor 1 adalah satu-satunya Gontor di Indonesia kala itu. 

Gontor 2 Dibangun sebagai tempat penampungan Calon-Calon Santri baru yang di dalamnya mereka akan dibina, diberi pelajaran-pelajaran untuk mempersiapkan diri mereka menghadapi kehidupan di pondok dan untuk melewati ujian.

Aku berangkat diantar oleh Mbahku, Mbah atung, Mbah atung adalah sebutan kami untuk kakek kami yang dari Ibu. Kala itu keluargaku belum punya mobil. Jadi kami pergi naik mobil milik Mbah Atung. Mobil kijang baru sekitar tahun 2000an, warnanya merah. Bersamaku di dalam mobil ada Ibuku, Bapakku, Adikku Mila, dan kakakku yang laki-laki, Mas Aaf. Aku kurang ingat apakah kakakku yang perempuan ikut atau tidak.

kami pun memasuki gerbang Gontor dua. Kami disambut oleh dua penjaga gerbang yang terlihat masih seumuran denganku. mereka berseragam pramuka, kelihatannya mereka adalah santri gontor dua yang ditugaskan menjaga gerbang. Kami pun diarahkan menuju tempat parkir yang sudah disiapkan di lapangan bagian tengah pondok. Mobil kami pun memasuki wilayah gontor. Terlihat di kiri dan kanan bangunan cukup megah dua lantai. Di kanan dan kiri terlihat santri berjalan terburu-buru. Sebagian menggunakan sarung dengan baju dimasukkan ke dalam sarung, dan sebagian menggunakan celana. Semua baju rapih dimasukkan ke dalam celana, pemandangan yang cukup langka di sekolahku dulu. Lebih dari itu kulihat sekilas semua santri memiliki potongan rambut yang sama, cepak ala militer, mantap.

Kesan pertama kala memasuki Kampus Gontor dua cukup menggoda. Aku rasa pondok ini bukan pondok biasa. Fisik bangunan, dan santri-santrinya mengeluarkan aura semangat yang membuatku penasaran. Di dinding-dinding bangunan kulihat berbagai kata-kata mutiara. "Ilmu adalah pusaka yang utama", "hidup sekali hiduplah yang berarti", "ke gontor apa yang kau cari". Wah, filosofis sekali...

Kami lantas berjalan menuju tempat pendaftaran. Aku duduk bersama Bapak dan Ibuku. Aku hanya duduk, bapak dan ibuku yang menguruskan registrasi pendaftaran baik itu pembayaran, syarat-syarat berkas, dan lain sebagainya. Saudara-saudaraku yang lainnya berjalan ke sekitar pondok melihat suasana yang memang seperti dunia lain. Mungkin bisa dibilang kampung buatan, yang unik. Aku hanya terdiam, aku merasakan takut yang tidak bisa aku hindari. Aku tidak tahu kehidupan seperti apa yang ada di sini.

Ketika aku di Tsanawiyah aku hanya merasa kehidupan dan pendidikanku begitu-begitu saja, terlalu mudah dan gampang. Aku memang mencari tantangan baru yang bisa membuatku lebih kuat, lebih berani, dan lebih siap menghadapi masa depan yang lebih cerah. Aku memang tidak terlalu pintar, tapi aku tidak mau seperti anak-anak sekolah biasa yang terbiasa dengan hiburan-hiburan dan pergaulan yang tidak baik. Jauh di dasar hatiku, aku hanya ingin hidup menjadi orang islam biasa yang sederhana, namun terjaga dari kerusakan, dan mungkin di pondok inilah aku bisa mendapatkan hal itu. Mungkin tidak semua, tapi setidaknya aku sudah berusaha menuju itu, dan kini aku harus menghadapi pilihan ini.

Aku diantar menuju kamarku. kamarku begitu sederhana. Dia terlihat seperti sebuah kelas. Di pinggir-pinggirnya terdapat kotak-kotak lebari setinggi 1x1.5 meter, itulah lemariku. Di dalam lemari itu aku masukkan baju-baju dan buku. Aku pun diberi sebuah papan nama. Papan nama ini harus dipakai terus, demikian arahan dari ustadz. aku pun harus memasukkan bajuku ke dalam celana ketika aku keluar ruangan. Hal ini untuk membedakan antara kami para santri dengan ustadz. Ustadz adalah sebutan bagi guru kami di pondok ini. Ustadz-ustadz yang mengajar dan membimbing kami semuanya adalah alumni Gontor yang sudah pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi santri, dan mereka harus mengabdi sebagai guru pengajar minimal selama satu tahun, baru setelah itu mereka boleh mengambil ijazah dan melanjutkan pendidikan mereka.

Aku diberi sebuah kasur, kasur ini hanya disewakan dan akan dikembalikan ketika aku sudah lulus dari gontor dua dan menjadi santri. Di kamar ini aku melihat ada seorang santri lagi, kulitnya agak gelap, dan giginya sangat putih, hehehe. Dia terlihat kalem dan sering tersenyum. Dia adalah Arifin. Arifin datang dari jauh, rumahnya di Sorong Papua. Dia sudah tiba di Gontor 2 sekitar 4 bulan sebelumnya. Tentunya dia lebih tahu bagaimanakah cara menjalani kehidupan di pondok ini.

Aku berkenalan sekilas dengan Arifin, dan kemudian kembali lagi menemui orang tuaku. Aku bersalaman dengan semuanya, mecium tangan ibuku, Ayahku, kakek dan nenekku, dan juga saudara-saudaraku. "Baik-baik ya...", kata ibuku. Aku hanya tersenyum. Rasanya.... seperti sesak di dadaku. Aku tidak pernah jauh dari orang tuaku sejak kecil. Kali ini aku bukan hanya jauh, jarak yang memisahkan kami adalah 15 jam perjalanan darat. Dan aku bisa bertemu mereka setelah beberapa bulan menjalani pendidikan di pondok ini.

Mereka sudah pergi! Mobil kijang merah itu menjauh, kini aku tinggal seorang diri di pondok yang cukup besar ini. Pondok ini masih sepi, kelihatannya santri-santri yang sudah datang adalah mereka yang memiliki semangat belajar cukup tinggi, sampai-sampai mereka sudah datang sebelum pondok ini ramai dengan penghuni. Dan mulai saat itu petualanganku di Gontor 2 pun dimulai...



2 Okt 2013

Bagaimana Cara Mengatasi Korupsi....

Bagaimana Cara Mengatasi Korupsi....


Kita yang lahir dan dibesarkan di Indonesia tentu tahu betul bagaimana korupsi benar-benar merajarela di Indonesia. Mulai dari Polisi di jalan, hingga pegawai-pegawai negeri di dinas imigrasi selalu berharap untuk diberi uang, dan yang berkepentingan juga selalu siap untuk memberi uang agar semua urusan bisa dimudahkan.

Sebenarnya semua itu terjadi karena adanya pertemuan dua kepentingan,
1. Orang berkepentingan yang ingin semua selesai dan siap membayar
2. Orang-orang pemerintahan yang berharap mereka diberi tips setelah mengerjakan pekerjaannya

Sebenarnya kita harus menyadari bahwa sebenarnya semua petugas sudah digajih, dan kita sebenarnya tidak perlu lagi memberi tips dan sogokan agar urusan kita dipermudah. Dan sebenarnya semua itu sudah menjadi pekerjaan sehari-hari yang menjadi tanggungjawab dari petugas tersebut.

Tentu saja cara mudahnya adalah dengan tidak memberikan uang. Memang kita tentu perlu sangat bersabar dan berjuang untuk tidak memberi uang, dan menjalani proses administrasi dengan menghadapi sang petugas dan menjalankan semua instruksinya. Tentu saja akan lebih murah tapi tentu saja melelahkan.

Andaikata kita semua mau bersabar dan berjuang untuk menjalani semua administrasi Insya Allah kita pun tidak perlu menyogok. Penyogokan terjadi karena ada yang menyogok. Kalau semua orang Indonesia berinisiatf untuk tidak menyogok, dan benar-benar bersungguh-sungguh tidak menyogok, Insya Allah korupsi dan penyogokan pun akan hilang dengan sendirinya dan menjadi budaya lama yang tidak kita kenal lagi..,

Perjuangan orang di bawah ini adalah contoh teladan yang patut kita tiru dan budayakan...

1 Okt 2013

Gamelan Sunda

Gamelan Sunda


Secara etimologis, gamelan berasala dari bahasa Jawa, yaitu gamel yang berarti memukul atau memainkan. Gamelan Sunda berkembang di pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat. Gamelan merupakan salah satu ensambel musik tradisonal yang paling populer dan dikagumi oleh warga Internasional. Gamelan sering digunakan sebagai musik pengiring pada kesenian tradisional wayang,  upacara adat, dan berbagai ritual. Satu perangkat gamelan paling tidak terdiri dari saron, gambang, panerus, suling degung, rebab, kecapi, bonang, kulanter,kendang,  jengglong, dan goong.

Dari segi irama, gamelan Sunda dapat dibedakan dengan gamelan Bali dan gamelan Jawa. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih merdu dengan tempo lambat, berbanding terbaik dengan gamelan Bali yang cenderung rancak. Gamelan Sunda didominasi oleh suara suling atau rebab, sehingga lebih berkesan mendayu-dayu.
Tidak ada yang menyebutkan kapan tepatnya gamelan masuk ke tanah Sunda, tetapi tanda-tanda adanya kesenian ini di tatar Sunda dijelaskan dalam naskah Sang Hyang Siksa Kanda Ng Karesian, bahwa kesenian ini mulai masuk pada abad 16. Dalam naskah tersebut, dijelaskan bahwa pada waktu itu pemain gamelan disebut Kumbang Gending, dan ahli karawitan disebut Paraguna. Naskah Sewaka Darma menyebutkan bahwa gamelan sunda disebut juga Gangsa.

Mulanya, gamelan sunda hanya terdiri atas bonang, saron panjang, jenglong, dan goong. Kemudian penambahan-penambahan waditra terjadi sesuai dengan kebutuhan musikal, misalnya penambahan kendang, suling, dan rebab.

Bupati Cianjur, RT Wiranatakusumah V (1912—1920) sempat melarang permainan gamelan yang disertai dengan nyanyian, karena membuat suasana menjadi kurang khidmat. Setelah diangkat menjadi bupati Bandung pada tahun 1920, beliau memboyong gamelan dari pendopo Cianjur ke pendopo Bandung, berikut para nayaga. Gamelan bernama Pamagersari ini memukau saudagar Pasar Baru Bandung keturunan Palembang, bernama  Anang Thayib. Ia tertarik menggunakannya dalam acara hajatan dan memohon ijin pada Bupati sekaligus sahabatnya itu. Sejak itu, degung digunakan untuk perhelatan umum.

Terdapat tiga jenis gamelan yang berkembang di tanah Sunda, antara lain gamelan renteng, gamelan salendro atau pelog, dan gamelan ketuk tilu. Gamelan salendro biasanya digunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang, tari-tarian, kliningan, dll. Sehingga gamelan salendro menjadi gamelan yang poluler diantara jenis gamelan yang lain.

Gamelan Renteng berkembang di beberapa tempat, salah satunya di Batu Karut, Cikalong. melihat bentuk dan interval gamelan renteng, ada pendapat bahwa kemungkinan besar gamelan sunda yang sekarang berkembang bermula dari gamelan renteng. Adapun Gamelan Ketuk Tilu biasanya dipakai untuk mengiringi kesenian ketuk tilu, ronggeng gunung, ronggeng ketuk, doger, dan topeng banjet.

12 Peristiwa dalam Sejarah Islam yang Terjadi di Bulan Ramadan

12 Peristiwa dalam Sejarah Islam yang Terjadi di Bulan Ramadan



Bulan Ramadhan tidak sebatas sebagai bulan suci bagi umat Muslim. Dalam sejarah Islam, sejumlah peristiwa besar yang sangat menentukan dan bermakna bagi umat Muslim terjadi di bulan ini. Sedikitnya, ada 12 peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam, baik klasik ataupun modern. Apa sajakah peristiwa-peristiwa tersebut?

Berikut 12 Peristiwa Bersejarah Islam di Bulan Ramadhan.

1. Pembebasan Makkah (Fathul Makkah)

Apa itu Fathul Makkah? Peristiwa Fathul Makkah adalah sebuah peristiwa di mana akhirnya Nabi Muhammad dan para sahabat berhasil menguasai Makkah dan menghancurkan berhala-berhala di sekitarnya. Sehingga Ka'bah kembali suci. Peristiwa ini bermula dari perjanjian Hudaibiyah tahun 628 M. Ini adalah perjanjian antara kaum muslimin dan kaum Quraisy. Perjanjian ini terjadi ketika satu rombongan yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad hendak melaksanakan haji di Baitullah. Namun, pihak Quraisy melihatnya sebagai sebuah ancaman. Jika orang-orang dari Madinah, yang notabene adalah rival dari kafir Quraisy datang ke Makkah, maka apa tanggapan orang-orang nanti? Untuk itulah, pemuka-pemuka Quraisy dengan segala daya upaya menyusun sebuah strategi, yaitu mengikat kaum muslimin dalam suatu perjanjian agar tidak dapat leluasa mengunjungi Makkah. Dan terjadilah perjanjian Hudaibiyah. Ketakutan kaum kafir Quraisy ini wajar muncul, sebab setelah Nabi saw dan beberapa ratus sahabat hijrah dari Makkah menuju Yatsrib (Madinah), antara kaum Muslimin dan kaum Quraisy hampir selalu terjadi peperangan yang tak terelakkan. Dalam pengepungan selama 20 hari oleh 10 ribu pasukan Quraisy terhadap Madinah pada tahun 627 M, Nabi Muhammad saw dan 3.000 umat Islam berhasil mempertahankan Madinah. 

Isi perjanjian Hudaibiyah antara lain:
  • Pertama, gencatan senjata selama sepuluh tahun
  • Kedua, orang Islam dibenarkan memasuki Makkah pada tahun berikutnya, tinggal di sana selama tiga hari saja dengan hanya membawa sebilah senjata.
  • Ketiga, bekerja sama dalam perkara yang membawa kepada kebaikan.
  • Keempat, orang Quraisy yang lari ke pihak Islam harus dikembalikan ke Makkah.
  • Kelima, orang Islam yang lari ke Makkah tidak dikembalikan ke Madinah,
  • keenam, kedua belah pihak boleh membangun kerja sama dengan kabilah lain tapi tidak boleh membantu dalam hal peperangan.

Akhirnya pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, Nabi Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Makkah, dan kemudian menguasai Makkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah sedikit pun, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka'bah.

2. Bulan Diturunkan Alquran

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Alquran: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)..." (QS Al Baqarah: 185)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan: “Allah SWT memuji Ramadan di antara bulan-bulan lainnya, karena Dia telah memilihnya di antara semua bulan sebagai bulan yang padanya diturunkan Al-quran yang agung". Sebagaimana Allah mengkhususkan Ramadan sebagai bulan diturunkannya Alquran, sesungguhnya telah disebutkan oleh hadits bahwa pada bulan Ramadhan pula kitab Allah lainnya diturunkan kepada para Nabi sebelum Nabi Muhammad saw.

Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya meriwayatkan: "Lembaran-lembaran (shuhuf) Nabi Ibrahim diturunkan pada permulaan malam Ramadan dan kitab Taurat diturunkan pada tanggal enam Ramadan, dan kitab Injil diturunkan pada tanggal tiga belas Ramadan, sedang Alquran diturunkan pada tanggal dua puluh empat Ramadhan.” (HR. Ahmad dalam Musnad, dan dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, no. 1575)

3. Peristiwa Perang Badar

Pada hari Jumat 2 Ramadhan tahun ke-2 H terjadi perang pertama dalam Islam yang dikenal Perang Badar. Badar adalah nama tempat di sebuah lembah yang terletak di antara Madinah dan Makkah. Tentara Islam mengontrol lokasi strategis dengan menguasai sumber air yang ada di daerah tersebut.

Perang ini melibatkan tentara Islam sebanyak 313 anggota berhadapan dengan 1.000 tentara musyrikin Makkah yang lengkap bersenjata. Dalam perang ini, tentara Islam memenangkan pertempuran dengan 70 tentara musyrikin terbunuh, 70 lagi ditawan. Sisanya melarikan diri.

Perang ini adalah suatu yang luar biasa ketika tentara Islam yang kurang jumlah, lemah dari sudut kelengkapan dan berpuasa dalam bulan Ramadan memenangkan pertempuran Perang Badar. Ini membuktikan puasa bukan penyebab umat Islam bersikap lemah dan malas sebaliknya berusaha demi mencapai keridhaan Allah. Orang yang berjuang demi mencapai keridhaan Allah pasti mencapai kemenangan yang dijanjikan.

"Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya" (QS Al-Imran:123)

4. Islam Masuk ke Yaman

Yaman terletak di selatan semenanjung tanah Arab. Nabi Muhammad mengutus Ali bin Abi Thalib dengan membawa surat beliau untuk penduduk Yaman khususnya suku Hamdan. Dalam periode satu hari, semua mereka memeluk agama Islam secara aman. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada bulan Ramadan tahun ke-10 hijrah.

5. Khalid bin Walid Meruntuhkan Berhala Al ‘uzza

Setelah umat Islam membebaskan kota Makkah, Nabi Muhammad saw menyucikannya dengan memusnahkan 360 patung di sekeliling Ka'bah. Lima hari sebelum berakhirnya Ramadhan tahun ke-9 H, Rasulullah mengirim Khalid bin Walid untuk memusnahkan patung al 'Uzza di Nakhla. Menurut kepercayaan Arab jahiliyah, al 'Uzza adalah patung dewi terbesar di daerah tersebut. Khalid bin Walid melaksanakan tugas itu dengan bergerak menuju ke Nakhla lalu menghancurkan patung al 'Uzza. Setelah itu, penyembahan patung pun berakhir.

6. Penyerahan Kota Taif

Kota Taif pernah mencatat sejarah ketika penduduknya mengusir Nabi Muhammad saw saat berdakwah di sana. Setelah beliau dan umat Islam berhasil membebaskan Makkah, kaum Bani Thaqif bersikeras tidak mau tunduk kepada Nabi Muhammad. 

Nabi muhammad dan tentara Islam lalu maju ke Taif dan mengepungnya dalam waktu lama. Akhirnya kaum Bani Thaqif datang ke Makkah di bulan Ramadan tahun ke-9 H dengan menyerahkan kota Taif sebagai tanda menyerah.

7. Pembebasan Andalusia (Spanyol)

Andalus adalah nama Arab yang diberikan kepada wilayah-wilayah bagian semenanjung Liberia yang diperintah oleh orang Islam selama beberapa waktu mulai tahun 711 sampai 1492 M. Pada 28 Ramadan tahun ke-92 H, panglima Islam bernama Tariq bin Ziyad dikirim pemerintahan Bani Umayyah untuk menawan Andalus. 

Tariq memimpin armada Islam menyeberangi laut yang memisahkan Afrika dan Eropa. Setelah pasukan Islam mendarat, Tariq membakar kapal-kapal tentara Islam agar mereka tidak berpikir untuk mundur. Akhirnya pasukan Tariq berhasil menguasai Andalus dan menyelamatkan rakyat Andalus yang dizalimi. Islam bertapak di Andalus selama delapan abad.

8. Peperangan Zallaqah di Portugal

Peristiwa ini terjadi setelah subuh hari Jumat, bulan Ramadan tahun 459 H. Ketika itu, terjadi kebangkitan dinasti Murabit di Afrika Utara. Gubernur Cordova, Al Muktamin meminta bantuan Sultan Dinasti Murabit, Yusuf bin Tasyifin untuk memerangi Alfonso VI. 

Tentara yang dipimpin oleh Alfonso VI yang berjumlah 80.000 tentara berhasil dikalahkan. Dalam waktu yang singkat Sultan Yusuf berhasil menguasai seluruh Spanyol dan menyelamatkan umat Islam. Setelah itu, Dinasti Murabit di Spanyol berdiri sejak 1090 sampai 1147 M.

9. Tentara Islam Mengalahkan Tentara Mongol

Pada tahun 126 sampai 1405 M, kaum Mongol melebarkan penaklukannya hampir semua benua Asia. Menurut sejarah, kekaisaran penaklukan mereka seluas 33 juta kilometer persegi. Jenderal tentara Mongol dikenal sebagai Genghis Khan. Dalam misi penaklukan itu, mereka membunuh lebih sejuta rakyat negara yang dikalahkan. Penaklukan mereka menjangkau sampai ke Moscow dan Kiev.

Pada tahun 1258, tentara pimpinan jenderal Hulagu Khan menyerbu kota Baghdad yang menjadi kemegahan Dinasti Abbasiah. Dalam serangan itu, banyak umat Islam terbunuh dan banyak buku karangan sarjana Islam dibuang ke dalam Sungai Eufrat dan Dajlah sehingga airnya menjadi hitam karena tinta. Pada 15 Ramadan 658 H bersamaan 1260 M, tentara Islam bangkit membuat serangan balas. Tentara Islam dan para ulama pimpinan Sultan Qutuz dari dinasti Mamluk, Mesir menyerbu ke Palestina setelah Mongol menguasainya. Kedua pihak bertemu di Ain jalut. Terjadilah Perang Ain Jalut.

Dalam pertempuran itu, tentara Islam meraih kemenangan dan berhasil menawan Kitbuqa Noyen, penasihat Hulagu Khan yang menasihatinya untuk menyerang Baghdad. Kitbuqa akhirnya dieksekusi. Kemenangan itu adalah suatu yang luar biasa saat Mongol yang terkenal dengan kekerasan akhirnya kalah pada tentara Islam.

10. Peperangan Yakhliz

Pada 15 Ramadan 1294 H, tentara Islam dari Dinasti Ottoman yang dipimpin oleh Ahmad Mukhtar Basya dengan jumlah 34.000 anggota mengalahkan tentara Rusia yang berjumlah 740.000. Sebanyak 10.000 tentara Rusia tewas dalam pertempuran itu. Ia menjadi kebanggaan umat Islam mempertahankan agama yang diancam oleh pemerintah Tzar di Rusia.

11. Direbutnya Garis Bar Lev, Israel

Dalam sejarah modern, terjadi Perang Yom Kippur yang melibatkan tentara Islam (Mesir dan Syria) dengan tentara Israel pada 10 Ramadan 1390 H bertepatan dengan 6 0ktober sampai 22 atau 24 Oktober 1973 M. Perang Yom Kippur, juga dikenal sebagai perang Arab-Israel 1973, Perang Oktober, dan Perang Ramadan.

Ia adalah bagian dari konflik Arab-Israel sejak dari tahun 1948. Pada bulan Juni 1967, terjadi perang enam hari antara Israel dengan Mesir, Syria dan Yordania. Dalam pertempuran itu, Israel berhasil menduduki bukit Golan, Syria, di utara dan semenanjung Sinai, Mesir, di selatan hingga ke kanal Suez. Setelah itu, Israel membangun barisan pertahanan di Sinai dan bukit Golan. Pada tahun 1971, Israel mengalokasikan USD 500 juta untuk membangun benteng dan kerja tanah raksasa yang dinamai Garis Bar Lev, mengambil nama jenderal Israel, Haim Ber Lev.

Tentara Islam berhasil merebut benteng itu sekaligus mengalahkan Israel. Antara peristiwa menarik dalam perang ini adalah peran seorang sarjana Islam merangkap sebagai Imam Masjid kota Suez, Syeikh Hafiz Salamah yang memimpin peperangan.

12. Lahirnya Negara Indonesia
Indonesia adalah negara dengan penduduk islam terbesar di dunia hingga hari ini. Dan Indonesia diproklamasikan kemerdekaannya pada hari jum'at tanggal 17 Agustus 1945 yang bertepatan dengan 9 Ramadhan 1364. Kemerdekaan Indonesia dipercaya sebagai suatu anugerah dari Allah SWT yang memberikan momen penting berupa menyerahnya Jepang kepada sekutu, dan kekosongan kekuasaan yang terjadi sebelum penyerahan kekuasaan dari Jepang kepada sekutu.

Indonesia merupakan salah satu Negara Besar yang lahir dari kemelut Perang Dunia Kedua yang terjadi pada awal tahun 1940-an. Dan kemudian Indonesia menjadi inspirasi bagi negara-negara lain yang masih dijajah oleh pendudukan asing untuk berjuang merebut kemerdekaan mereka

Kisah Sukses Eka Tjipta Widjaja

Kisah Sukses Eka Tjipta Widjaja


Sarjana atau lulusan universitas? Jangan keburu bangga. Sebab, ijasah tinggi bukan jaminan kesuksesan seseorang. Sebaliknya, meski ijasah rendah belum tentu pula jadi kere.
Mau bukti? Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Grup, masuk 3 besar orang terkaya Indonesia versi majalah Globe Asia 2008. Kabarnya, total kekayaannya ± USD $6 miliar atau sekitar Rp54 triliun. Tapi siapa sangka, dia hanya lulusan SD.
Inilah kisahnya.
Nama asli Eka Tjipta Widjaya adalah Oei Ek Tjhong. Dia lahir 3 Oktober 1923. Saat kecil, keluarganya hidup dalam kemiskinan. Bersama ibunya, ia pindah ke Makassar pada tahun 1932, ketika usianya 9 tahun.
Tiba di Makassar, Eka kecil – masih dengan nama Oei Ek Tjhong – segera membantu ayahnya yang sudah lebih dulu tiba dan mempunyai toko kecil. Tujuannya jelas, segera mendapatkan 150 dollar, guna dibayarkan kepada rentenir. Dua tahun kemudian, utang terbayar, toko ayahnya maju. Eka pun minta Sekolah. Tapi Eka menolak duduk di kelas satu.
Tamat SD, ia tak bisa melanjutkan sekolahnya karena masalah ekonomi. Ia pun mulai jualan. Ia keliling kota Makassar, menjajakan biskuit dan kembang gula. Hanya dua bulan, ia sudah mengail laba Rp. 20, jumlah yang besar masa itu. Harga beras ketika itu masih 3-4 sen per kilogram. Melihat usahanya berkembang, Eka membeli becak untuk memuat barangnya.
Namun ketika usahanya tumbuh subur, datang Jepang menyerbu Indonesia, termasuk ke Makassar, sehingga usahanya hancur total. Ia menganggur total, tak ada barang impor/ekspor yang bisa dijual. Total laba Rp. 2000 yang ia kumpulkan susah payah selama beberapa tahun, habis dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Di tengah harapan yang nyaris putus, Eka mengayuh sepeda bututnya dan keliling Makassar. Sampailah ia ke Paotere (pinggiran Makassar, kini salah satu pangkalan perahu terbesar di luar Jawa). Di situ ia melihat betapa ratusan tentara Jepang sedang mengawasi ratusan tawanan pasukan Belanda.
Tapi bukan tentara Jepang dan Belanda itu yang menarik Eka, melainkan tumpukan terigu, semen, gula, yang masih dalam keadaan baik. Otak bisnis Eka segera berputar. Secepatnya ia kembali ke rumah dan mengadakan persiapan untuk membuka tenda di dekat lokasi itu. Ia merencanakan menjual makanan dan minuman kepada tentara Jepang yang ada di lapangan kerja itu.
Keesokan harinya, masih pukul empat subuh, Eka sudah di Paotere. Ia membawa serta kopi, gula, kaleng bekas minyak tanah yang diisi air, oven kecil berisi arang untuk membuat air panas, cangkir, sendok dan sebagainya. Semula alat itu ia pinjam dari ibunya. Enam ekor ayam ayahnya ikut ia pinjam. Ayam itu dipotong dan dibikin ayam putih gosok garam. Dia juga pinjam satu botol wiskey, satu botol brandy dan satu botol anggur dari teman-temannya.
Jam tujuh pagi ia sudah siap jualan. Benar saja, pukul tujuh, 30 orang Jepang dan tawanan Belanda mulai datang bekerja. Tapi sampai pukul sembilan pagi, tidak ada pengunjung. Eka memutuskan mendekati bos pasukan Jepang. Eka mentraktir si Jepang makan minum di tenda.
Setelah mencicipi seperempat ayam komplit dengan kecap cuka dan bawang putih, minum dua teguk whisky gratis, si Jepang bilang joto. Setelah itu, semua anak buahnya dan tawanan diperbolehkan makan minum di tenda Eka. Tentu saja ia minta izin mengangkat semua barang yang sudah dibuang.
Segera Eka mengerahkan anak-anak sekampung mengangkat barang-barang itu dan membayar mereka 5 – 10 sen. Semua barang diangkat ke rumah dengan becak. Rumah berikut halaman Eka, dan setengah halaman tetangga penuh terisi segala macam barang.
Ia pun bekerja keras memilih apa yang dapat dipakai dan dijual. Terigu misalnya, yang masih baik dipisahkan. Yang sudah keras ditumbuk kembali dan dirawat sampai dapat dipakai lagi. Ia pun belajar bagaimana menjahit karung.
Karena waktu itu keadaan perang, maka suplai bahan bangunan dan barang keperluan sangat kurang. Itu sebabnya semen, terigu, arak Cina dan barang lainnya yang ia peroleh dari puing-puing itu menjadi sangat berharga. Ia mulai menjual terigu.
Semula hanya Rp. 50 per karung, lalu ia menaikkan menjadi Rp. 60, dan akhirnya Rp. 150. Untuk semen, ia mulai jual Rp. 20 per karung, kemudian Rp. 40.
Kala itu ada kontraktor hendak membeli semennya, untuk membuat kuburan orang kaya. Tentu Eka menolak, sebab menurut dia ngapain jual semen ke kontraktor? Maka Eka pun kemudian menjadi kontraktor pembuat kuburan orang kaya.
Ia bayar tukang Rp. 15 per hari ditambah 20 persen saham kosong untuk mengadakan kontrak pembuatan enam kuburan mewah. Ia mulai dengan Rp. 3.500 per kuburan, dan yang terakhir membayar Rp. 6.000. Setelah semen dan besi beton habis, ia berhenti sebagai kontraktor kuburan.
Demikianlah Eka, berhenti sebagai kontraktor kuburan, ia berdagang kopra, dan berlayar berhari-hari ke Selayar (Selatan Sulsel) dan ke sentra-sentra kopra lainnya untuk memperoleh kopra murah.
Eka mereguk laba besar, tetapi mendadak ia nyaris bangkrut karena Jepang mengeluarkan peraturan bahwa jual beli minyak kelapa dikuasai Mitsubishi yang memberi Rp. 1,80 per kaleng. Padahal di pasaran harga per kaleng Rp. 6. Eka rugi besar.
Ia mencari peluang lain. Berdagang gula, lalu teng-teng (makanan khas Makassar dari gula merah dan kacang tanah), wijen, kembang gula. Tapi ketika mulai berkibar, harga gula jatuh, ia rugi besar, modalnya habis lagi, bahkan berutang. Eka harus menjual mobil jip, dua sedan serta menjual perhiasan keluarga termasuk cincin kawin untuk menutup utang dagang.
Tapi Eka berusaha lagi. Dari usaha leveransir dan aneka kebutuhan lainnya. Usahanya juga masih jatuh bangun. Misalnya, ketika sudah berkibar tahun 1950-an, ada Permesta, dan barang dagangannya, terutama kopra habis dijarah oknum-oknum Permesta. Modal dia habis lagi. Namun Eka bangkit lagi, dan berdagang lagi.
Usahanya baru benar-benar melesat dan tak jatuh-jatuh setelah Orde Baru, era yang menurut Eka, “memberi kesejukkan era usaha”. Pria bertangan dingin ini mampu membenahi aneka usaha yang tadinya “tak ada apa-apanya” menjadi “ada apa-apanya”. Tjiwi Kimia, yang dibangun 1976, dan berproduksi 10.000 ton kertas (1978) dipacu menjadi 600.000 ton sekarang ini.
Tahun 1980-1981 ia membeli perkebunan kelapa sawit seluas 10 ribu hektar di Riau, mesin serta pabrik berkapasitas 60 ribu ton. Perkebunan dan pabrik teh seluas 1.000 hektar berkapasitas 20 ribu ton dibelinya pula.
Tahun 1982, ia membeli Bank Internasional Indonesia. Awalnya BII hanya dua cabang dengan aset Rp. 13 milyar. Setelah dipegang dua belas tahun, BII kini memiliki 40 cabang dan cabang pembantu, dengan aset Rp. 9,2 trilyun. PT Indah Kiat juga dibeli. Produksi awal (1984) hanya 50.000 ton per tahun.
Sepuluh tahun kemudian produksi Indah Kiat menjadi 700.000 ton pulp per tahun, dan 650.000 ton kertas per tahun. Tak sampai di bisnis perbankan, kertas, minyak, Eka juga merancah bisnis real estate. Ia bangun ITC Mangga Dua, ruko, apartemen lengkap dengan pusat perdagangan. Di Roxy ia bangun apartemen Green View, di Kuningan ada Ambassador.
“Saya Sungguh menyadari, saya bisa seperti sekarang karena Tuhan Maha Baik. Saya sangat percaya Tuhan, dan selalu ingin menjadi hamba Nya yang baik,” katanya mengomentari semua suksesnya kini. “Kecuali itu, hematlah,” tambahnya.
Ia menyarankan, kalau hendak menjadi pengusaha besar, belajarlah mengendalikan uang. Jangan laba hanya Rp. 100, belanjanya Rp. 90. Dan kalau untung Cuma Rp. 200, jangan coba-coba belanja Rp. 210,” Waahhh, itu cilaka betul,” katanya.
Sumber: www.beritaunik.com

29 Sep 2013

Smartphone Masa Depan, Spesifikasi Tanpa Batas...

Smartphone Masa Depan, Spesifikasi Tanpa Batas...







Alat elektronik berkembang begitu pesat. Ketika alat-alat baru bermunculan kita menemukan fakta bahwasanya alat-alat elektronik memang didisain untuk tidak kekal. Dia akan rusak dalam jangka waktu tertentu dan kemudian menjadi ketinggalan zaman dalam beberapa waktu kemudian.

Kita mendapati Handphone telah berubah begitu drastis dalam hitungan 2-3 tahun saja. Model-model baru, spesifikasi-spesifikasi baru, dan fitur-fitur baru ditawarkan oleh merek-merek ternama dunia seperti Apple, Samsung, hingga merek Indonesia, Polytron. Begitu cepatnya teknologi berkembang, hingga akhirnya banyak barang-barang elektronik menjadi tidak lagi digunakan karena munculnya model-model baru yang lebih up to date dan mutakhir namun sebenarnya fitur-fitur tersebut sebenarnya tidak terlalu penting

Seorang Insinyur Belanda berinisiatif membuat sebuah model smartphone yang fleksibel dan bisa dibongkar pasang. Phonebloks dia menyebutnya. Phonebloks berbentuk seperti semacam lego yang bisa dibongkar pasang sesuai keinginan pemiliknya. Ketika sang pemilik ingin agar Kamera ditingkatkan kualitasnya, dia bisa memasang kamera dengan kualitas yang lebih baik. Ketika pemiliknya ingin menggunakan suara yang kencang, dia bisa memasang fitur suara yang lebih dominan. Bahkan ketika layar dari Phonebloks ini pecah, dengan mudah dia bisa menggantinya dengan layar yang baru tanpa perlu repot-repot membeli hp baru...., jenius..




Seri

23 Agu 2013

Memelihara Semangat Untuk Tetap Maju

Memelihara Semangat Untuk Tetap Maju



Dalam hidup ini kita akan selalu dihadapkan pada tantangan-tantangan baru. Ketika kita masih kecil dan masuk SD kita selalu ingin segera naik kelas dan masuk SMP. Dan setelah berjuang, ternyata kita mampu lulus dari SD dan bisa masuk ke sekolah yang layak. Ketika kita masuk SMP kita dihadapkan pada buku-buku baru, tantangan-tantangan baru. Dan tentu saja seragam baru yang membuat kita begitu bangga ketika mengenakannya. Kita juga mulai merasakan masa puber dan berbagai dinamika dan tantangan yang menyertainya, jatuh cinta, ditolak, atau diterima mungkin. Lalu kita mulai memikirkan tentang sekolah mana yang akan kita masuki setelah lulus dari SMP/Tsanawiyah nantinya, dan apakah kita mampu lulus dengan nilai yang baik? Tantangan demi tantangan tidak pernah berhenti menghampiri kita. Dan setelah kita memfokuskan diri untuk bisa lulus SMP/Tsanawiyah, kita pun ternyata mampu menyelesaikan pendidikan kita, dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Dan saat kita memasuki masa SMU/Aliyah kita kembali menemui tantangan yang semakin lama semakin berat. Dan dalam hidup ini, saat kita merasa lemah, dan ketika kita berfikir bahwa tantangan yang ada begitu berat, kita sesungguhnya sedang meningkatkan kemampuan kita untuk menyelesaikan masalah. Lihatlah masa lalu anda dan anda akan menyadari bahwa target-target anda yang dahulu anda canangkan sebagian telah berhasil anda dapatkan.

Optimisme harus selalu kita jaga, impian-impian besar haruslah selalu kita hidupkan di dalam hati kita agar kita tidak kehabisan semangat untuk tetap beribadah, dan memperbaiki kehidupan kita, untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Apa pun yang terjadi dengan politik di Mesir, apa pun bentuk tanggapan negatif yang kita terima, jika kita memiliki energi yang cukup, dan semangat yang cukup, insya Allah hasil yang baik dalam kehidupan mampu kita capai.

Ketika umat Islam sedang dalam suasana mencekam, kala itu Umat Islam terancam oleh penyerangan gabungan suku-suku Arab yang jumlahnya kurang lebih sepuluh ribu prajurit untuk menghabisi Umat Islam yang masyhur di sebut Perang Ahzab atau Perang Khandaq. Di Saat Umat Islam kelelahan menggali parit sedalam Sembilan meter dengan lebar 3 meter itu, Rasulullah SAW memotivasi Umat Islam Madinah dengan memberi kabar gembira dan impian besar bahwa Umat Islam akan menaklukkan Kekaisaran Superpower di masa itu yaitu Kekaisaran Persia, dan Istana-Istana Kaisar Persia akan dimasuki oleh Pasukan Islam dengan takbir kemenangan di masa depan.

Impianlah yang membuat kita sebagai Umat Islam dan Umat Manusia secara umum begitu bersemangat untuk gigih berjuang , dan melanjutkan rencana-rencana besar kita. Walaupun kita harus tetap realistis dengan melakukan perbaikan diri dari hari ke hari secara konsisten.

Brian Tracy Warga Negara Amerika yang menghabiskan puluhan tahun masa hidupnya untuk mempelajari kesuksesan mendapati bahwa ada tujuh langkah yang akan membuat kita mampu mencapai target-target kita:

1. Melakukan sesuatu

2. Selalu maju dan tidak pernah mundur

3. Selalu memanfaatkan kata "sekarang"

4. Selalu bergaul dengan orang-orang yang berhasil

5. Kesulitan yang datang tidak bermaksud untuk menghentikan anda, namun untuk mengajarkan anda

6. Pahami dengan jelas tujuan anda, namun tetaplah berpikiran terbuka

7. Tidak ada yang mampu melakukannya seorang diri

Ketika kita merasa begitu menginginkan sesuatu, sesungguhnya kita akan semakin cepat mendapatkan sesuatu itu. Sebagaimana kita saksikan bagaimana Mahasiswa yang begitu ingin lulus belajar mati-matian dan akhirnya berhasil lulus sesuai waktu yang ditargetkan. Namun di saat kita gagal pun, kita sesungguhnya mendapatkan pengalaman yang mengajarkan kita untuk mencoba lagi dengan keadaan yang lebih siap dan lebih cerdik. Robert T Kiyosaki berkata "Manusia belajar paling banyak ketika dia melakukan kesalahan", dan sebagaimana Thomas E Edison berkata "Saya pasti sukses karena saya akan terus mencoba hingga menghabiskan semua kemungkinan untuk gagal".

3 Agu 2013

Bagaimana Cara Menjadi Pengusaha..?

Bagaimana Cara Menjadi Pengusaha..?


Saya memang belum menjad pengusaha, maka saya akan menampilkan untuk anda seorang pengusaha senior yang karyanya sudah banyak menghiasi indonesia dan asia, pak ciputra, pengusaha real estate yang sudah tidak dipertanyakan lagi kapastasnya.

Lalu apakah tips dan syarat mutlak dari pak ciputra?
ada dua:
1. Siap berkorban apa pun!
2. Dan siap bekerja dan berfikir 24 jam sehari!
brutal? mungkin saya sebagai orang islam akan menambahkan: ibadah, doa, dan sedekah




23 Jul 2013

Proaktif (Kebiasaan Pertama dari 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif)

Proaktif (Kebiasaan Pertama dari 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif)



Proaktif adalah suatu ungkapan untuk seseorang yang selalu mencari solusi dan melakukan hal-hal positif yang memang perlu untuk dilakukan untuk melakukan perubahan. Dan proaktif adalah kata yang berbeda dengan reaktif, orang-orang yang reaktif cenderung hanya melakukan respon terhadap hal-hal yang diminta atau mendesak untuk dirubah, seperti saat seorang pemimpin diprotes oleh anggotanya, baru kemudian dia melakukan perubahan yang diminta. Atau ketika seorang bawahan diminta untuk mengerjakan sesuatu baru kemudian dia mengerjakannya, ini yang disebut reaktif.

Namun proaktif adalah suatu kata yang berbeda. Proaktif berarti kita mengerjakan sesuatu berdasarkan inisiatif kita. Kita melakukan hal yang tidak diminta oleh seseorang tetapi memang diperlukan. Proaktif tidak hanya bersumber dari akal tetapi juga dari hati kecil, dari inisiatif, dan dari rasa empati. Atau secara simpel proaktif adalah memberikan hal yang positif tanpa diminta dan tanpa disuruh.

Stephen Covey (penulis buku ini) yang juga adalah seorang penasehat organisasi perusahaan-perusahaan ternama dunia pernah berada dalam suatu organisasi di mana atasannya adalah seorang yang sangat diktator. Dia hanya menggunakan kata-kata "kerjakan ini", "selesaikan ini", "bereskan ini". Dan membebani bawahannya dengan berbagai kata suruh lainnya yang membuat para bawahannya begitu kesal dan membenci atasannya ini. Para bawahannya selalu membicarakan kejelekan-kejelekan atasannya ini di banyak kesempatan.

Namun di antara bawahannya ada seorang karyawan yang begitu tenang. Dia tidak pernah mengeluhkan atasannya itu, bahkan dia mengerjakan tugas-tugasnya dengan sangat baik, dia pun membaca kekhawatiran-kekhawatiran yang ada pada hati atasannya, dan memberikan ulasan tentang pilihan-pilihan yang mungkin diambil oleh atasannya untuk membuat situasi perusahaan membaik.

Atasannya kemudian sedikit curhat kepada Stephen Covey dan dia mengaku sangat terbantu dan menyukai bawahannya yang proaktif ini. Dan dalam suatu rapat, ketika sang atasan menjelaskan suatu masalah untuk pertama kalinya dia meminta pendapat bawahannya, dan bawahannya yang pertama kali diminta pendapat adalah yang proaktif tadi.

Tahun demi tahun berlalu dan akhirnya karyawan tahersebut semakin besar pengaruhnya di dalam perusahaan. Dia segera naik dari satu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi, dan bahkan menjadi salah satu tim perusahaan yang paling berpengaruh setelah direktur utama, direktur utama tetap mempertahankannya karena dia sadar bahwa posisinya semakin kuat dengan keberadaan karyawan ini.

Situasi di atas menggambarkan secara sederhana tentang seperti apakah orang yang proaktif. Proaktif sebenarnya adalah bentuk usaha untuk memperluas pengaruh, karena pengaruh akan meluas ketika digunakan

lingkaran pengaruh akan membesar jika kita aktif untuk melakukan hal positif di lingkungan yang berada di bawah pengaruh kita, dan akan membesar sejauh sisi kepedulian kita
Dari gambar di atas kita bisa melihat bahwa ada dua lingkaran, yang terluar adalah lingkaran kepedulian, dan yang di dalam adalah lingkaran pengaruh. Lingkaran kepedulian adalah wilayah di mana kita memiliki keinginan untuk merubahnya, namun kita tidak punya pengaruh untuk merubahnya. Dan lingkaran pengaruh adalah lingkaran di mana kita memiliki kekuatan dan pengaruh untuk melakukan perubahan. Dan jika lingkaran pengaruh yang kita punya terus kita manfaatkan dengan terus bersikap proaktif dan positif, maka seiring berjalannya waktu lingkaran pengaruh kita akan membesar dan semakin besar hingga mendekati batas akhir dari lingkaran kepedulian kita 

Kita bisa menyaksikan bagaimana seseorang bisa berubah dari sosok yang tidak memiliki pengaruh menjadi sosok yang mempengarungi jutaan orang dengan mempraktekkan sikap dan kebiasaan proaktif ini. Kita bisa melihat bagaimana Rasulullah SAW yang merupakan anak yatim piatu yang hidup dalam keluarga sederhana di Jazirah Arab bisa menjadi manusia yang mempengaruhi jutaan bahkan milyaran orang di dunia karena beliau terus menerus melakukan hal-hal positif dalam lingkungan beliau, dan akhirnya hal-hal tersebut menjadi teladan dan menginspirasi orang-orang yang bahkan belum lahir pada zaman Rasulullah SAW.


22 Jul 2013

Antara Bebek Penghasil Emas dan Peternak Yang Tamak

Antara Bebek Penghasil Emas dan Peternak Yang Tamak


Beberapa hari ini saya membaca sebuah buku yang sudah pernah saya dengar tentang bagusnya buku ini bertahun-tahun lalu sejak saya masih di pondok. Buku ini saya temukan ketika saya sedang iseng-iseng melihat koleksi buku PMIK. Sebuah buku berjudul "the 7 habits of highly effective people" karya Stephen Covey. Mungkin anda pernah mendengar buku "the 8th Habit?" nah buku ini adalah sekuel sebelumnya, dan buku "the 8th habit" adalah penyempurna dari buku "the 7 habits of highly effective people".

Ketika masih di pondok dulu saya menghabiskan waktu berjam-jam membaca buku "the 8th Habit?" dan dalam buku ini berkali-kali Stephen Covey menyebut buku "the 7 habits of highly effective people" ini yang membuat saya bertanya-tanya seperti apakah buku itu, namun sayangnya kala itu buku the seven habits ini belum ada di perpustakan kami di pondok dulu, dan alhamdulillah akhirnya saya dipertemukan juga dengan buku ini di Perpustakaan Mahasiswa Indonesia di Kairo.

Buku Stephen Covey masih berkisar tentang kebijaksanaan organisasi, dan bagaimana mewujudkan sebuah organisasi yang kuat dan mampu menjalankan kepengurusannya dengan baik dan bagaimana membuat para anggota organisasi mampu saling bekerjasama dan saling menguntungkan satu sama lain. Dan dia adalah penasehat organisasi yang telah berpengalaman puluhan tahun membantu meningkatkan performa banyak organisasi di dunia.

Dan buku the seven habits ini membahas kebiasaan kebiasaan manusia-manusia . yang efektif dalam organisasi. Dan ternyata di bagian awal dari bukunya kita sudah diberikan intisari dari isi buku yang tebal tersebut yang berupa rumusan yang akan saya tulis seperti berikut:

P/PK

P=Produksi
KP=Kemampuan Produksi


Hukum ini bisa kita pahami dengan kembali membuka memori kita tentang kisah seorang peternak dengan bebeknya. Di suatu negeri ada seorang peternak yang memiliki peternakan bebek. Kemudian suatu hari sang peternak menemukan telur emas di salah satu kandang bebeknya. Pada awalnya dia agak kaget dan kemudian berfikir bahwa telur emas ini mungkin hanya mainan. Namun betapa kegetnya dia ketika setelah dia periksa ternyata telur emas itu adalah emas murni!

Sang Peternak sejak saat itu selalu menunggu kapan bebek peliharaannya akan bertelur lagi. Dan setiap kali bebek itu bertelur emas, sang peternak langsung mengambil emas itu sebelum orang lain sempat melihatnya. Hari berganti hari dan telur emas yang dikumpulkan sudah cukup banyak, sampai akhirnya sang bebek berhenti menghasilkan telur emas yang selalu dinanti-nanti oleh sang peternak. Si peternak yang tdak sabar akhirnya mengambil langkah ekstrem, dia membelah perut bebek itu! Dan ternyata dia tidak menemukan emas di dalamnya.

Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa sesungguhnya aset kita yang menghasilkan seharusnya tidak dipaksa untuk menghasilkan, namun seharusnya kita dipelihara dan dirawat agar bisa terus menghasilkan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda  

(صم وأفطر ، وقم ونم ، فإن لجسدك عليك حقاً ، وإن لعينك عليك حقاً ، وإن لزوجك عليك حقاً ، وإن لزورك عليك حقاً )
Puasa dan berbukalah, bangun dan tidurlah, maka sesungguhnya tubuhmu punya hak atas dirimu, dan matamu punya hak atas dirimu, dan istrimu punya hak atas dirimu, 


17 Jul 2013

Keajaiban Percampuran Suku/Ras dan Teori Ras Hitler

Keajaiban Percampuran Suku/Ras dan Teori Ras Hitler


Suatu hari dalam kuliah saya, Sang Dosen, DR. Sholah 'Asyur memberikan kepada kami hasil pemikiran pribadinya tentang percampuran etnis. Beliau kemudian menjabarkan beberapa fakta yang memang terjadi dalam sejarah di mana percampuran etnis yang terjadi antara Sayyidina Hussein, cucu dari Rasulullah SAW dengan anak dari Raja Persia Yazdajrad telah melahirkan generasi unggul yang melampaui orang-orang yang sezaman dengan dia dalam hal keilmuan, pemahaman agama, kepemimpinan, dan keteladanan. Dan dari nasab dan garis keturunan tersebut tumbuhlah sekelompok fanatik yang kemudian menjadi benih-benih tumbuhnya komunitas syi'ah.

DR Sholah kemudian melanjutkan kuliah dengan menyuruh kami memandang ke bangunan yang ada di sekeliling gedung perkuliahan yang sedang kami tempati. Kami pun melihat gedung-gedung indah dengan arsitektur unik yang memang dibangun sejak mesir masih berbentuk kerajaan, yang kala itu dipimpin oleh raja-raja keturunan Muhammad Ali Pasha yang merupakan Gubernur yang dikirim dari pihak Turki Usmani namun kemudian menyatakan kemerdekaannya dari kekaisaran Turki Usmani, Muhammad Ali Pasha adalah keturunan Albania, dan selanjutnya keturunan-keturunannya mengalami percampuran dengan Bangsa Arab dan Turki.


salah satu sisi kota kairo lama

salah satu sisi kota kairo lama (dari atas)

Kemudian DR Sholah sejenak menyuruh kami untuk membandingkan bangunan-bangunan yang ada di daerah Kairo lama ini dengan kota baru bernama Nasr City yang didirikan oleh pemerintahan republik yang dipimpin oleh orang-orang dari Etnis Arab dan dibangun di zaman Gamal Abdu Nasser. Dan saya yang ikut berfikir kala itu akhirnya ikut menyadari bahwa ternyata kota Kairo lama memiliki bentuk arsitektur yang khas dan memang lebih indah, jiwa seni dan keindahan ornamen menghiasi gedung-gedung dan bangunan di daerah ini, yang memang merupakan peninggalan dari beberapa era, era Fatimi yang dipimpin oleh para pemimpin dari ras keturunan Hussein yang telah bercampur dengan ras Persia, era Mamluki yang dipimpin oleh pemimpin dari ras eropa timur yang bercampur dengan Arab, dan era Muhammad Ali yang pemimpinnnya juga merupakan campuran ras Eropa timur dan Arab.

Dan jika kita bandingkan dengan kota Madinat Nasr atau Nasser City, kita akan melihat bahwa ternyata bangunan yang ada jauh lebih simpel, sederhana, dan minim nilai arsitektur. Kemudian DR. Sholah mengungkapkan teorinya bahwa inilah kota yang menggambarkan ras Arab dengan murni. Tanpa banyak ornamen, simpel dan tidak banyak nilai seni. Bentuknya hanya dua: kotak dan kotak. Salah seorang senior bahkan mengatakan kepada saya bahwa Mesir selain negara seribu menara, juga merupakan negara seribu kotak.

Salah Satu Sisi Kota Nasr City


Salah Satu Sisi Kota Nasr City


Dan kemudian DR Sholah kembali menegaskan teorinya bahwa percampuran etnis memang akan melahirkan generasi yang jenius, melampaui orang-orang rata-rata di masanya. Dan itu pun tergambar dalam peradaban yang ditinggalkannya. hingga kini bangunan-bangunan peninggalan dinasti mesir terdahulu yang notabene berdarah campuran belum bisa ditandingi oleh para pemimpin masa kini yang berdarah murni Arab.

Teori ini sebenarnya agak berhubungan dengan teori ras hitler di satu sisi, namun bertolak belakang sisi yang lain. Dia mengatakan dalam bukunya Mein Kampf bahwa peradaban manusia adalah refleksi atau gambaran dari rasnya, dan dari DNA yang mengalir dalam darah manusia-manusianya. Ras yang unggul secara otomatis akan melahirkan peradaban yang unggul. dan Ras yang terbelakang secara otomatis akan melahirkan peradaban yang terbelakang. Dan ras campuran, akan menghasilkan peradaban yang kompleks.

Dan salah satu bukti yang bisa dipahami semua orang adalah bagaimana Amerika utara peradabannya lebih maju dibandingkan dengan Amerika selatan, dan Hitler meyakini bahwa terjaganya kemurnian ras arya (kulit putih) di Amerika utara dari percampuranlah yang membuat peradaban di Amerika Utara lebih unggul. Dan percampuran ras kulit putih dengan penduduk asli di Amerika Selatan yang membuat peradaban di Amerika Selatan cenderung tidak seunggul di Amerika Utara.

Namun hal menarik untuk kita sadari adalah bahwa peradaban pada dasarnya bisa dikopi atau bisa dijiplak, atau dengan kata lain, bisa dipelajari. Semua itu sangat mungkin jika suatu bangsa benar-benar memperjuangkan revolusi peradaban tersebut. Dua negara yang dalam sejarah telah berhasil melakukan revolusi peradaban dengan hasil yang menakjubkan adalah Jepang dan Rusia. Yang berubah dari negara agraris terbelakang, menjadi negara modern dengan sistem pemerintahan, kekuatan militer, dan teknologi yang menyamai dan beberapa kali melampaui yang dicapai oleh negara-negara terkuat di Eropa.

Dalam sejarah Indonesia modern, kita tentu perlu menyadari juga bahwa beberapa tokoh jenius yang ada di Indonesia ternyata juga merupakan hasil dari percampuran etnis. Yang pertama-tama akan saya sebut adalah Presiden Pertama Indonesia, Soekarno yang merupakan hasil percampuran dari dua etnis, Ibunya berasal dari suku Bali, dan Ayahnya dari suku Jawa. Kemudian di penghujung abad ke 21, di tahun 90an kita tentu mengenal salah satu tokoh yang paling berpengaruh di Indonesia kala itu, yang juga merupakan Bapak Teknologi Indonesia yang menandai kebangkitan teknologi Indonesia, Baharuddin Jusuf Habibie yang merupakan anak dari Ibu yang berasal dari Jogja dan ayah yang berasal dari Gorontalo. Dan saat ini kita tentu mengenal Barack Obama yang diakui kejeniusannya oleh dunia Internasional dalam bidang politik yang juga merupakan anak dari Ibu kulit putih yang lama tinggal di Hawaii dan ayah kulit hitam yang berasal dari Kenya.

Sukarno, lahir dari percampuran etnis jawa dan bali

Habibie lahir dari percampuran etnis Jawa dan Gorontalo

Obama lahir dari percampuran ras arya dan afrika

Dalam sejarah islam, Daulah Abbasiyah beberapa kali dipimpin oleh Khalifah yang kuat dan menonjol yang berasal dari ras campuran, yang pertama akan saya sebutkan adalah al-Ma'mun yang merupakan anak salah satu pemimpin legendaris dunia Harun al-Rasyid, yang pada masanya peradaban Baghdad mencapai puncak kegemilangannya (Harun al-Rasyid sendiri bukan dari ras campuran), dan al-Ma'mun yang merupakan salah seorang Khalifah yang oleh sejarawan dianggap sebagai 'Alim Abbasiyyin atau tokoh intelektualnya Daulah Abbasiyah, bahkan sebagian sejarawan menuliskan bahwa sepanjang sejarah islam hanya ada dua khalifah yang benar-benar hafal al-Qur'an, Usman bin Affan dan al-Ma'mun. al-Ma'mun lahir dari rahim seorang wanita persia yang merupakan salah satu budak dari Khalifah Harun al-Rasyid.

Salah seorang khalifah yang juga berdarah campuran adalah al-Mu'tashim yang lahir dari rahim seorang budak turki. Darah turki yang mengalir dalam dirinya membuat al-Mu'tashim dicatat oleh sejarah sebagai panglima perang yang gagah berani, dan beberapa kali sukses melakukan invasi ke wilayah kekuasaan Romawi.

Beberapa fakta di atas adalah fenomena, namun tentu saja bukan hal yang pasti, bahwa hasil dari percampuran ras akan menjadi ras unggul. Karena tentu saja banyak faktor yang mempengaruhi tokoh-tokoh tersebut sehingga bisa menonjol. Dan barangkali saya kembali mengingatkan untuk tetap berfikir logis. Bahwa kesuksesan adalah hasil dari usaha yang konsisten, tidak peduli dari bangsa, suku, dan ras mana pun dia. Dan yang membuat perbedaan adalah Ilmu pengetauan dan keyakinan, seperti yang termaktub dalam kitab suci al-Qur'an, "يرفع الله الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات", Bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang memiliki keyakinan di antara kalian, dan yang diberi ilmu pengetahuan.

Keyakinan dan ilmu pengetahuanlah yang membuat peradaban di Jepang, Korea, China, dan Rusia bisa berubah begitu cepatnya, tanpa peduli dari ras dan bangsa manakah dia. Dan terbukti pula, Obama yang notabene adalah ras campuran mampu menjadi penguasa di Amerika Utara yang menurut Hitler adalah wujud dominasi ras arya di dunia. Hal ini tentu membuat kita sadar bahwa keturunan, latar belakang, dan etnis bukan alasan untuk menjadi bangsa yang terbelakang, namun konsistensi untuk tetap yakin dan menambah kapasitas keilmuwanlah yang akan membawa kita kepada keadaan yang lebih baik. Allah yang lebih tahu tentang segala sesuatu




Target dan Harapan

2 Hari Seminggu Senin-Kamis
Kegiatan Mingguan
20 Halaman Murojaah
Target Harian
1000 Kebaikan
Target kebaikan harian

Pendidikan

PM Gontor
2008
Muhammad
Nabi
Robert T Kiyosaki
Penulis
Will Peters
Developer

Contact

Talk to us

Anda dapat menghubungi Mohammad Izdiyan Muttaqin melalui beberapa cara berikut.

Address:

DD Ross Village 1 Blok E5 Jl. Tanjung, Rt 04 Rw 05 Padurenan, Kec. Gn. Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16340

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 4pm

Phone:

+6281311448187

Flickr Images